Caption: Kolaborasi dengan Cultural Heritage Conservation Science Center (CHCSC), National Research Institute of Cultural Heritage (NRICH), Korea Selatan, dalam kegiatan On-site Technical Training Program (OTTP) tentang konservasi koleksi logam. Foto: dok.Kemendikbudristek

Kemendikbudristek dan NRICH Korea Selatan Bersatu untuk Melestarikan Koleksi Logam Indonesia

Ciremaitoday.com, Jakarta-Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Museum dan Cagar Budaya (MCB) menggelar kolaborasi dengan Cultural Heritage Conservation Science Center (CHCSC), National Research Institute of Cultural Heritage (NRICH), Korea Selatan, dalam kegiatan On-site Technical Training Program (OTTP) tentang konservasi koleksi logam.

Lokakarya ini diselenggarakan di Balai Konservasi Borobudur mulai 24 April hingga 2 Mei 2024.

Pelaksana tugas (Plt) Museum dan Cagar Budaya, Ahmad Mahendra, menyampaikan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas organisasi melalui diskusi dan kajian, terutama dalam meningkatkan keterampilan teknis para konservator MCB yang terlibat dalam pemeliharaan dan konservasi koleksi.

“Program OTTP antara Indonesia dan Korea ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang praktik-praktik terkini dalam bidang konservasi, serta mempersiapkan para konservator dalam mengembangkan pendekatan ilmiah dalam konservasi di Indonesia,” ujarnya, Sabtu (4/5).

Director of the Cultural Heritage Conservation Science Center (CHCSC), NRICH Korea Selatan, Jongseo Park, menyoroti komitmen NRICH dalam mendukung peningkatan edukasi dan level konservasi koleksi di negara mitra.

“Sejak tahun 2013, NRICH telah berkolaborasi dengan beberapa negara mitra, termasuk Indonesia, dalam menghadirkan pelatihan di berbagai bidang,” katanya.

Peserta dari Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Andi Arif, mengungkapkan kegembiraannya. Kata dia, hal ini adalah pengalaman pertamanya mengikuti kegiatan OTTP.

“Saya mendapatkan banyak ilmu tentang konservasi yang dapat dimanfaatkan di tempat saya bekerja,” ungkapnya.

Sementara itu, Konservator MCB, Nurhanifiyah Azura berharap ilmu yang diperoleh dari kegiatan ini bisa diterapkan dalam kegiatan setiap harinya.

“Semoga ilmu yang dipelajari pada OTTP 2024 dapat disesuaikan dan diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari. Saya berharap pengalaman ini dapat berkelanjutan di masa yang akan datang,” katanya.

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari OTTP pertama yang berlangsung di Museum Nasional tahun 2023 lalu. Pada OTTP kedua ini, kegiatan juga menggunakan beberapa koleksi logam yang terdampak pada saat musibah kebakaran di Museum Nasional tahun lalu sebagai bahan kajian.

Program OTTP kedua melibatkan 24 orang perwakilan MCB dan enam perwakilan dari CHCSC, sebagai upaya MCB dalam membangun platform kolaboratif untuk pertukaran pengetahuan dan teknik konservasi di tingkat regional.(*)

Array
header-ads

Berita Lainnya