Caption: Bupati Cirebon, Drs, H. Imron, M.Ag saat menyapa para siswa-siswi SD dalam kegiatan peninjauan ke sejumlah SD di wilayahnya. Foto: Joni

Begini Cara Bupati Cirebon Tingkatkan Angka Melek Huruf dari 57 Jadi 99 Persen

Ciremaitoday.com, Cirebon-Lima tahun memimpin, Bupati Cirebon, Drs, H. Imron, M.Ag berhasil meningkatkan angka melek huruf (AMH) di Kabupaten Cirebon dari 57 persen menjadi 99 persen. Artinya, dengan capaian itu dipastikan mutu dan kualitas pendidikan di wilayah tersebut sangatlah baik.

Menurut Imron, keberhasilan menuntaskan angka melek huruf tersebut yakni berkat pengoptimalan program keaksaraan fungsional (KF). Seperti halnya, meningkatkan kelompok belajar (Bejar) Paket A dan Paket B).

“Dengan ini, kita mengetahui bahwa masyarakat Kabupaten Cirebon sudah pintar semua. Tidak ada lagi generasi muda yang buta huruf,” ujar Imron, Selasa (12/12).

“Mudah-mudahan kita bisa terus mempertahankan dan lebih meningkatkan lagi supaya angka melek huruf bisa mencapai 100 persen,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Ronianto menerangkan, proses peningkatan angka melek huruf tersebut dilakukan dari tahun 2019, yang mana pada saat itu berada di angka 57,76 persen.

Selama kurun waktu 3-4 tahun, kata dia, Bupati Cirebon gencar melakukan berbagai upaya peningkatan angka tersebut melalui dinas pendidikan dan berhasil menaikkannya di tahun ke 4 selama masa kepemimpinannya, yakni mencapai angka 99, 73 persen.

Oleh karena itu, pada tahun ke 5 ini Kabupaten Cirebon dianggap oleh pemerintah pusat telah berhasil mengatasi persoalan buta huruf. Dengan demikian, program keaksaraan fungsional sudah tidak lagi diterapkan diakhir tahun masa jabatan Bupati Cirebon.

“Enggak ada lagi program keaksaraan fungsional dari pusat itu karena kita sudah dianggap memenuhi,” katanya.

“Prosesnya, kita berdayakan semua elemen yang ada, terutama para tutor penyelenggara paket Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) yang digrebeg bareng-bareng sehingga angka itu menjadi tuntas,” sambungnya.

Caption: Bupati Cirebon, Drs, H. Imron, M.Ag didampingi Kepala Dinas Pendidikan, H Ronianto saat meninjau proyek rehabilitasi ruang kelas. Foto: Joni

 

Menurut Roni, pihaknya akan terus berupaya mempertahankan capaian tersebut dengan meningkatkan angka melanjutkan sekolah pada jenjang SD dan SMP. Ia meyakini saat ini sudah tidak ada lagi orang tua yang melarang anaknya untuk bersekolah.

“Kita teruskan, anak-anak kita jangan sampai putus sekolah. Sekarang kan hampir enggak ada terutama untuk jenjang SD dan SMP. Artinya harus kita jaga jangan sampai ada yang drop out (DO) di tingkatan SD dan SMP,” ucapnya.

“Itu upaya kita, sehingga kami Intruksikan alasan apapun tidak boleh ada DO di jenjang SD dan SMP,” lanjutnya.

Selain itu, aku Roni, ada arahan dari Bupati Cirebon kepada dinas pendidikan untuk menjadikan sekolah-sekolah di Kabupaten Cirebon menjadi sekolah unggulan. Sekolah unggulan itu, kata dia, sekolah yang baik dalam dua kategori, yakni kuantitas dan kualitas.

Untuk mencapai hal itu, pihaknya pun memalukan merger sekolah atau penggabungan dua sekolah yang kekurangan jumlah murid menjadi satu. Dengan itu, sekolah akan mendapatkan biaya operasional yang besar untuk mencukupi kegiatan sekolah.

“Sehingga sekolah itu bukan hanya rutinitas biasa, tapi diharapkan dengan biaya operasional yang besar ini bisa mengangkat prestasi disekolah itu sendiri,” ujarnya.

Kemudian, ditambah lagi dengan adanya perjanjian kinerja (Perkin) antara dinas pendidikan dengan kepala sekolah yang tujuannya untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan disekolah. Perkin itu dikhususkan bagi sekolah yang memiliki jumlah murid lebih dari 350 orang untuk jenjang SD, dan 750 orang bagi SMP.

“Peningkatan sarana dan prasarana, kompetensi guru, prestasi siswa, pembenahan lingkungan sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, dan peningkatan kegiatan keagamaan. Itu semuanya harus terangkat di sekolah-sekolah itu,” pungkasnya. (*)

Array
header-ads

Berita Lainnya