Ciremaitoday.com, Tegal-Upaya Pemkab Tegal dalam menekan angka stunting menunjukkan hasil positif. Berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), prevalensi stunting turun dari 18,3% pada akhir 2023 menjadi 16,6% di pertengahan 2024, penurunan sebesar 1,7 persen poin. Lebih jauh, Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) mencatat penurunan 6,5 persen poin dalam tiga tahun terakhir, dari 28% pada 2021 menjadi 21,5% pada 2023.
Capaian ini disampaikan oleh Asisten Sekda Kabupaten Tegal Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Suspriyanti, yang mewakili Pj. Bupati Tegal Agustyarsyah dalam acara Diseminasi dan Publikasi Data Intervensi Spesifik Percepatan Penurunan Stunting di Gedung PMI Kabupaten Tegal, Senin (18/11).
“Penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tugas kita bersama. Kolaborasi lintas sektor adalah kunci keberhasilan ini,” ujar Suspriyanti di hadapan sekitar 120 peserta, termasuk jajaran Forkopimda, OPD, Camat, TP PKK, Kepala Puskesmas, dan organisasi profesi kesehatan.
Ia menambahkan, dukungan seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan untuk mencapai target nasional prevalensi stunting 14% pada akhir 2024.
“Kami mengajak semua pihak untuk berperan aktif memastikan anak-anak di Kabupaten Tegal tumbuh sehat dan cerdas,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Ruszaeni, juga menyoroti pentingnya pengukuran antropometri di posyandu untuk memantau kasus stunting.
“Data ini menjadi landasan dalam memperkuat gerakan bersama percepatan penurunan stunting. Semua pihak harus terus bersinergi agar target dapat tercapai,” tegasnya.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang evaluasi tetapi juga motivasi bagi seluruh peserta untuk terus mengedepankan kolaborasi. Dengan kerja sama lintas sektor yang solid, Pemkab Tegal optimistis dapat melahirkan generasi muda yang sehat dan berkualitas.
“Keberhasilan ini adalah bukti nyata bahwa dengan kebersamaan, kita bisa membuat perubahan besar,” pungkasnya.(Gus)