CIREMAITODAY.COM – SMK PGRI Jatibarang terus menunjukkan komitmennya dalam menumbuhkan budaya positif di kalangan siswa-siswinya. Salah satu program unggulannya adalah Bimbingan Baca Al-Quran bagi siswa-siswi yang belum bisa membaca Al-Quran.
Program ini tidak hanya ditujukan untuk menciptakan lulusan yang unggul dalam akademik dan keterampilan, tetapi juga untuk menumbuhkan karakter yang selaras dengan nilai-nilai agama.
Kepala sekolah SMK PGRI Jatibarang, Entin Suhartini, S. Sos., M.A., menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari upaya sekolah dalam menuntaskan buta huruf Al-Quran di kalangan siswa.
“Kami memang bukan pesantren, kami hanya SMK biasa yang sedang berikhtiar mendekatkan siswa-siswi dengan Al-Quran. SMK PGRI Jatibarang berkomitmen untuk menuntaskan buta huruf Al-Quran di sekolah,” ujar Entin.
Program ini sangat erat kaitannya dengan dimensi “Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia” dalam Profil Pelajar Pancasila.
Dalam Profil Pelajar Pancasila, salah satu dimensi utamanya adalah membentuk pelajar yang memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat serta berakhlak mulia. Hal ini sejalan dengan tujuan SMK PGRI Jatibarang yang ingin membangun generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kecerdasan spiritual.
Program bimbingan baca Al-Quran ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi siswa-siswi yang masih buta huruf Al-Quran untuk bisa membaca dengan lancar, sehingga mereka semakin mendalami ajaran agama.
Sedangkan bagi yang sudah bisa membaca Al-Quran, siswa-siswi diarahkan kepada program hafalan Juz 30, guna membantu memperdalam pemahaman mereka terhadap kitab suci, yang diharapkan menjadi pondasi moral dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA: Ketua NasDem Pastikan Dukungan Pilkada Kuningan untuk Paslon Dian-Tuti
Program bimbingan ini juga dirancang untuk membangun karakter siswa yang berakhlak mulia. Menghafal Al-Quran bukan hanya tentang kemampuan mengingat ayat-ayat, tetapi juga tentang menanamkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Dengan adanya program ini, siswa diharapkan dapat menjadi pribadi yang lebih sabar, jujur, dan bertanggung jawab, serta memiliki empati dan kepedulian terhadap sesama.
Entin Suhartini menambahkan bahwa bimbingan ini dilakukan dengan pendekatan yang persuasif dan terarah.
“Kami ingin agar siswa merasa nyaman dalam belajar Al-Quran. Ini bukan tentang seberapa cepat mereka bisa membaca atau menghafal, tapi lebih pada bagaimana mereka memahami dan mengamalkan nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupan mereka,” jelasnya.
Dengan adanya program ini, SMK PGRI Jatibarang terus bertransformasi menjadi sekolah yang tidak hanya fokus pada pengembangan keterampilan akademik dan vokasional, tetapi juga penguatan pendidikan karakter.
Para guru dan tenaga pengajar di sekolah ini juga berperan aktif dalam mendampingi siswa, memberikan motivasi, serta membimbing mereka dalam proses belajar Al-Quran.
Program ini juga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran religius di kalangan siswa, khususnya dalam menjalani kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah maupun di rumah. Dengan adanya bimbingan ini, siswa-siswi diharapkan bisa lebih menghargai ajaran agama, serta menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup.
SMK PGRI Jatibarang menyadari bahwa membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia membutuhkan upaya yang konsisten dan berkelanjutan. Oleh karena itu, program bimbingan baca dan hafalan Al-Quran ini dirancang sebagai bagian dari pembiasaan yang dilakukan secara rutin, agar nilai-nilai yang diajarkan bisa tertanam kuat dalam diri siswa.
Melalui program ini, SMK PGRI Jatibarang menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dalam menciptakan budaya positif di lingkungan sekolah.
Bimbingan baca Al-Quran dan hafalan Juz 30 adalah salah satu langkah penting dalam mewujudkan tujuan tersebut, sekaligus menjadi upaya sekolah untuk membentuk generasi yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
SMK PGRI Jatibarang berharap bahwa program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi siswa selama mereka belajar di sekolah, tetapi juga menjadi bekal bagi mereka dalam kehidupan di masa depan.***
