Ciremaitoday.com, Garut – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut, Margiyanto, menjadi salah satu pemateri dalam kegiatan Pembinaan Kesiapan Aparat Kewilayahan (Binsiap Apwil) dan Kemampuan Teritorial (Puanter) Kodim 0611/Garut Tahun Anggaran 2024.
Acara tersebut berlangsung di Aula Graha Bhakti Kodim 0611/Garut, Jalan Veteran, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Kamis (16/5/2024).
Dalam paparannya, Margiyanto menyampaikan materi terkait pelaksanaan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta pengelolaan informasi di media sosial. Ia menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi yang pesat, yang telah menyentuh masyarakat hingga ke pelosok daerah.
Menurut dia, aspek pertahanan keamanan sangatlah krusial, maka dari itu diperlukan adanya adaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi.
“Mengantisipasi dinamika yang ada di kemajuan teknologi informasi, pengaruhnya terhadap masyarakat, perubahan terhadap budaya dan pola pikir masyarakat sehingga kemudian jangan sampai kita kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia,” ucap Margiyanto.
Kadiskominfo Garut menyatakan, bahwa UU ITE dan pengelolaan media sosial ini sangat kontekstual dengan pelaksanaan tugas babinsa yang ada di koramil. Untuk itu, ia berharap para peserta yang hadir dapat memahami perkembangan teknologi komunikasi dan mengaplikasikannya dalam tugas sehari-hari sebagai babinsa.
“Sehingga kemudian para peserta memiliki bekal yang cukup, pemahaman yang cukup untuk disampaikan juga kepada masyarakat untuk melakukan proses pembinaan kepada masyarakat hubungannya dengan ketahanan nasional,” katanya.
Sementara itu, Bati Puanter Ster Dim 0611/Garut, Serka Rudi Hermawan, mengungkapkan bahwa kegiatan Binsiap, Apwil, dan Puanter merupakan kegiatan yang dilaksanakan sebanyak satu tahun sekali pada semester 1.
Serka Rudi mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah membina para babinsa untuk memiliki pemahaman sesuai dengan kemajuan zaman saat ini. Selain Diskominfo, pihaknya juga mengundang BPBD Kabupaten Garut untuk memberikan materi penanggulangan bencana.
“Yang baru-baru itu jadi biar mengetahui dengan perkembangan sekarang, dengan materi-materi yang baru kita langsung ambil sumber dari yang lebih berkompeten, ambil dari Kominfo dan BPBD,” ucapnya.
Dia juga berharap, ke-95 peserta yang hadir peserta dapat memahami materi yang diberikan dan bisa mempraktikkan kembali materi yang didapatkan ketika berada di lingkungan masyarakat.
“Jadi lebih memahami, soalnya kan yang namanya babinsa itu langsung berhubungan komunikasi dengan masyarakat,” tandasnya. (*)