Ciremaitoday.com, Cirebon-Dalam suasana yang sarat kekeluargaan, Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek, KH Ni’amillah Aqiel Siroj, menegaskan bahwa tradisi halalbihalal merupakan warisan khas bangsa Indonesia yang memiliki nilai spiritual dan sosial yang sangat mendalam.
Pesan itu disampaikannya saat menghadiri acara Halalbihalal Ikatan Santri dan Alumni Astanajapura (Istajap) Pondok Pesantren KHAS Kempek, yang digelar di Desa Japura Kidul, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Kamis malam (10/4).
Dalam ceramahnya, Kiai Ni’amillah menekankan bahwa halalbihalal bukan hanya seremoni tahunan atau rutinitas pasca-Ramadan, melainkan ekspresi budaya Indonesia yang berakar pada nilai-nilai Islam dan kebangsaan.
“Halalbihalal itu tidak ada dalam kamus Arab, tapi maknanya dalam. Ini warisan Indonesia untuk merawat ukhuwah, untuk mempererat silaturahmi setelah kita bersih-bersih hati selama Ramadan,” ujar Kiai Ni’amillah di hadapan ratusan jamaah yang memadati lokasi acara.
Menurutnya, setelah menjalankan puasa sebagai bentuk hubungan dengan Allah (hablum minallah), maka halalbihalal menjadi penyempurna melalui perbaikan hubungan antar manusia (hablum minannas).
“Apalah artinya Allah telah memaafkan kita, jika sesama manusia belum saling memaafkan. Karena manusia tidak hidup sendiri. Kita hidup dalam lingkaran sosial, dalam hubungan,” tuturnya penuh makna.
Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa halalbihalal merupakan cerminan dari Islam Nusantara—Islam yang membumi, penuh kasih sayang, dan menjunjung tinggi silaturahmi. Hal ini, katanya, bermula dari inisiatif KH Abdul Wahab Hasbullah yang mencetuskan istilah “halalbihalal” atas permintaan Presiden Soekarno, demi menyatukan kembali para tokoh bangsa pasca-Ramadan.
Tradisi ini, menurut Kiai Ni’amillah, bukan hanya soal berjabat tangan, tetapi tentang mewariskan semangat persatuan dan mengikis sekat-sekat sosial melalui maaf dan saling pengertian. Ia pun mengajak seluruh umat Islam untuk tidak kehilangan esensi dari halalbihalal, yaitu membangun ikatan batin dan sosial yang lebih kuat.
Acara halalbihalal Istajap kali ini menjadi momentum spesial bagi para alumni dan santri Pondok Pesantren KHAS Kempek yang berdomisili di wilayah Astanajapura dan sekitarnya. Hadir pula sejumlah tokoh keluarga besar pesantren, seperti Kiai Afif Yahya, Gus Fawaz, dan Nyai Titim Fatimah.
Malam itu, suasana akrab, hangat, dan penuh hikmah terasa begitu kental. Tak sekadar reuni, pertemuan ini menjadi pengingat bersama tentang pentingnya menjaga tradisi Islam Nusantara yang memadukan nilai keislaman dengan budaya luhur bangsa.
Halalbihalal bukan sekadar simbol, tapi pernyataan sikap untuk terus merawat persaudaraan dalam bingkai kebersamaan dan cinta damai. Sebuah warisan kultural yang terus hidup—dan layak dirawat.(Joni)