Ciremaitoday.com, Cirebon – PT KAI Daop 3 Cirebon menggelar kegiatan preservasi timbangan dan gembok eks zaman peninggalan Belanda yang diperkirakan berusia 111 tahun. Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun KAI ke-111 yang bekerjasama dengan Indonesian Railway Preservation Society (IPRS), di Stasiun Kejaksan Kota Cirebon, Minggu (4/6/2023).
Vice President PT KAI Daop 3 Cirebon, Dicky Eka Priandana mengungkapkan, timbangan dan gembok peninggalan Belanda tersebut dibuat oleh Salter Inggris yang mampu menopang berat hingga 500 kg. Menurutnya, usia timbangan ini diperkirakan sama dengan usia Stasiun Cirebon yang menginjak ke-111 tahun.
Timbangan ini, ratusan tahun lalu digunakan sebagai alat untuk menimbang berbagai jenis hasil bumi dan barang bawaan penumpang yang akan diangkut dengan kereta api. Dengan berfokusnya angkutan hasil bumi menggunakan kereta api pada masa penjajahan Belanda, kata dia, membuat Timbangan ini menjadi salah satu alat penting milik Stasiun pada masanya.
“Suatu kebanggaan bagi PT KAI Daop 3 Cirebon karena Timbangan dan Gembok Eks Peninggalan Belanda tersebut dipercantik oleh IRPS sebagai bentuk kolaboratif dengan PT KAI untuk menjadi bagian heritage perkeretaapian,” ujar Dicky.
“Dalam hal ini sejarah kereta api semakin dihargai, dicintai, dijaga dan dapat memberikan manfaat serta pengetahuan bagi masyarakat luas,” katanya.
Selain itu, pada momen ini pihaknya juga bekolaborasi dengan Cirebon History yang melakukan kegiatan napak tilas jalur Staatspoorwegen non aktif dari pelabuhan – jalan benteng menuju Stasiun Cirebon. Napak tilas, kata dia, diikuti oleh puluhan pecinta sejarah dari komunitas Cirebon History dengan tujuan agar generasi muda khususnya lebih mengenal lagi sejarah panjang perkeretaapian di Cirebon.

Sedangkan, untuk lebih memeriahkan momen perayaan ini, PT KAI Daop 3 Cirebon juga menampilkan Dance K-POP Fortune Girl yang akan membawa 111 Porter untuk melakukan tarian Dance K-POP, serta menampilan kesenian kearifan lokal tari topeng. Dalam kegiatan ini, akan digelar juga pameran seni lukisan karya seorang remaja berkebutuhan khusus autistik bernama M. Rafi Athallah Irmawan di Stasiun Cirebon.
Kemudian, PT KAI Daop 3 Cirebon melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pada moment Ulang tahun Stasiun Cirebon yang ke-111 menghadirkan juga Bazar UMKM Ekonomi Kreatif. Ia menyebut, ada 10 pelaku UMKM turut serta melengkapi kemeriahan perayaan tersebut.
“KAI menggelar bazar UMKM ekonomi kreatif ini untuk memberikan nuansa yang berbeda di momen uang tahun stasiun Cirebon yang ke-111 dan bertujuan untuk menggerakkan roda perekonomian daerah dengan turut mendukung produk-produk dan bentuk usaha dari para pelaku UMKM Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon,” katanya.
Pada kesempatan ini juga, Ia sedikit menjelaskan terkait sejarah singkat Stasiun Cirebon. Stasiun Cirebon, lanjutnya, didesain oleh Arsitek Belanda bernama Pieter Adriaan Jacobus Moojen yang diresmikan pada 3 Juni 1912 bersamaan dengan dibukanya lintas milik SS Cikampek-Cirebon sejauh 137 kilometer. Ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya Berdasarkan SK Menbudpar No:PM. 58/PW.007/MKP/2010.
Stasiun Cirebon terletak di Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon. Posisi stasiun di Daerah Operasi 3 Cirebon ini termasuk strategis karena berada tidak jauh dari persimpangan dua jalur yaitu menuju Purwokerto-Kroya dan jalur utara ke arah Semarang.
Sebagai stasiun besar, semua kereta api kelas komersial (bisnis-eksekutif) berhenti di stasiun ini. Stasiun Cirebon merupakan tipe stasiun satu muka, di mana posisi emplasemen sejajar dengan bangunan stasiun. (*)