Satu keluarga di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, telah hidup 4 tahun bersama ular-ular peliharaan di dalam rumah.

Melihat Satu Keluarga di Kuningan yang Hidup Bersama Ular Selama 4 Tahun

Ciremaitoday.com, Kuningan – Satwa liar berupa ular kerap kali ditakuti banyak orang, apabila jika memasuki permukiman warga. Namun berbeda dengan salah satu keluarga di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, yang setiap hari selalu berinteraksi dengan sejumlah ular peliharaan di rumah.

Bahkan sudah 4 tahun, satu keluarga ini memelihara ular yang terbilang cukup bebas dilepaskan di area rumah. Meski ada kandang khusus, namun seringkali ular dibiarkan bebas berkeliaran di dalam rumah.

Salah satu keluarga tersebut yakni pasangan suami istri Miftah Fauzi (24) dengan Elistiya (23) beserta kedua anaknya Rafasya Azka Fauzi (3) dan Raisa Artalita Fauzia berusia (1,5). Terdapat 4 ekor ular jenis Sanca Kembang, paling besar masing-masing panjangnya 4 meter dan 5 meter dengan bobot 20 kilogram lebih.

Mereka merupakan warga di Desa Kertaungaran, Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan, Jabar. Mulanya, ular dipelihara sejak berusia 1 bulan,  kini sudah memiliki bobot di atas 20 kilogram dengan panjang 4 meter lebih.

Karena terbiasa dengan keberadaan ular, anak dari pasangan Miftah dan Elis juga tidak merasa takut jika bermain bersama ular. Selain itu, ular-ular tersebut biasanya dimandikan dengan rendaman air daun sirih hingga dibawa untuk berjemur di bawah terik sinar matahari.

“Jadi biasanya untuk berendam ular itu satu minggu bisa sampai tiga kali. Untuk rendaman airnya diberi daun sirih, agar terhindar dari jamur dan penyakit,” kata Miftah kepada awak media, Kamis (19/1/2023).

Dirinya meyakini, jika ular peliharaan di rumah semuanya baik dan telah jinak. Sebab telah dipelihara sejak usia 1 bulan, namun tetap memberi pengawasan saat anak-anaknya berada dekat dengan ular tersebut.

Pengakuan serupa disampaikan istrinya, Elis. Ia selalu menjaga dan mengurus ular tersebut jika suaminya tengah bekerja ke luar kota. Karena hobi suami yang suka memelihara ular sudah diketahui sejak awal perkenalan.

“Ya kalau awal-awal memang ada rasa takut. Tapi ketika di Tangerang jaga warung, ayah beli ular yang itu masih kecil dulunya, kita sama-sama urus ular itu, saat menjaga warung, bergantian, dan ke sini jadi biasa,” kata Elis.

Bahkan saat memiliki buah hati, lanjutnya, ular-ular itu tetap dipelihara dan menemani aktivitas keseharian keluarganya. “Jadi memang kita sudah anggap seperti keluarga. Usia ular paling besar ini juga lebih tua dari usia anak kami yang pertama,” tukasnya.

Dia menyebut, jika usia ular paling besar berkisar 4 tahun. Sedangkan anak pertamanya, kini baru menginjak usia 3 tahun. Anak-anak juga tidak takut dengan keberadaan ular peliharaan di rumah, apalagi jika sedang dekat dengan ular sering kali diajak bermain hingga dipeluk.

“Pernah saat anak-anak sedang tidur, ular yang besar ini justru mendekati dan ikut diam di kasur tempat anak-anak tidur,” pungkasnya.(*)

Array
header-ads

Berita Lainnya