Ciremaitoday.com, Cirebon-Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono, angkat bicara menanggapi sikap Gubernur Dedi Mulyadi (KDM) yang menyindir warga Cirebon Timur karena mengeluhkan jalan rusak dengan memasang spanduk sindiran. Spanduk tersebut bertuliskan “Gubernur Jawa Barat, Deddy Mulyadi lain bapak aing, tapi bapak tiri. Jalan Cirebon Timur rusak parah pak!!”
KDM pun menyebut kritik warga tidak tepat karena jalan yang rusak merupakan jalan kabupaten, bukan jalan provinsi dan seharusnya mengkritik Bupati Cirebon, Imron. Dalam pidatonya di Bale Jaya Dewata Cirebon, ia menggunakan bahasa Sunda menyindir masyarakat yang dianggap salah sasaran dalam menyampaikan keluhan.
“Jalannya, jalan kabupaten, kunaon (kenapa) ngambek ka aing (saya)? Kunaon (kenapa) teu (tidak) ngambek ka (ke) bupati,” ucap KDM.

Namun menurut Ono, masyarakat yang menyampaikan kritik tersebut tahu betul soal fungsi dan peran kepala daerah.
“Rakyat yang memasang itu, siapapun dia, orang yang mengerti bagaimana peraturan perundang-undangan. Dia mengerti apa yang menjadi tugas fungsi hak dan kewajibannya seorang gubernur,” ujar Ono dalam unggahannya di Instagram yang dikutip pada Jumat (9/5).
Ono menegaskan, gubernur tidak hanya bertanggung jawab pada kewenangan provinsi, tetapi juga berkewajiban membantu daerah di bawahnya, termasuk kabupaten, kota, hingga desa.
“Karena Gubernur itu bukan hanya mengurusi kewenangan provinsi, tetapi juga hal-hal yang menjadi kewenangan kabupaten, kota, bahkan desa,” ucapnya.
Ia juga menyoroti keputusan Gubernur Dedi Mulyadi yang diduga mencoret seluruh bantuan keuangan untuk kabupaten dan kota di Jawa Barat pada 2025.
“Seluruh bantuan keuangan untuk kabupaten, kota di Jawa Barat dicoret oleh KDM. Padahal itu program prioritas juga, baik dari provinsi, pusat, maupun kabupaten, kota, dan desa,” ungkap Ono.
Lebih lanjut, Ono menyatakan dukungannya terhadap warga yang berani mengkritik pemimpinnya.
“Rakyat itu, siapapun dia? Yang memasang itu saya salut. Teruslah kritis, jangan takut di-bully,” tutup Ono.(Joni)