IPRC Bandung saat melakukan diskusi publik di Kabupaten Kuningan, Jabar. (Foto: Andri)

Netralitas ASN di Pilkada Kuningan Kembali Disorot

PolitikCiremaitoday.com,Kuningan – Direktur Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC) Bandung, Indra Purnama menegaskan pentingnya menjaga netralitas ASN dalam setiap proses politik di Kuningan. Dalam sebuah diskusi yang diadakan hari ini, Kamis (4/7), bahwa netralitas ASN adalah isu yang harus terus didengungkan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaanTampak Pengurus KTNA di Kuningan, Jabar, saat memberikan keterangan pers. (Foto: Ist)  kekuasaan.

“Masalah netralitas ASN harus sering kita bicarakan karena ini penting bagi kita. Jangan sampai terjadi penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh ASN,” ujar Indra Purnama.

Ia juga menyatakan, bahwa deklarasi netralitas ASN perlu terus didorong. ASN yang melanggar ketentuan netralitas dapat terkena sanksi, terutama jika mereka melakukan pendekatan dengan partai politik tanpa cuti resmi.

“ASN yang tidak cuti tetapi sudah teridentifikasi melakukan pendekatan dengan partai politik, bisa dikenakan sanksi,” ungkapnya.

Terkait konstelasi politik di Kuningan, Indra melihat PDI Perjuangan masih memiliki peluang besar untuk mengusung calon bupati. “Secara elektoral, PDIP masih punya peluang yang cukup tinggi dengan posisi kursi dan perolehan suara hari ini,” katanya.

Indra juga menyoroti beberapa nama potensial dari PDIP yang bisa maju di Pilbup Kuningan. “Dari PDIP ada dua nama kuat, yakni Kang Rana dan Kang Ridho. Kang Ridho diuntungkan oleh popularitasnya sebagai mantan wakil bupati,” jelasnya.

Ia memprediksi bahwa partai-partai lain akan menunggu langkah PDIP sebelum memutuskan. “Partai lain akan menunggu bagaimana PDIP berkoalisi, dan siapa calon kuat yang akan disandingkan dengan calon PDIP,” ungkapnya.

Indra juga mencermati kemungkinan beragam yang akan terbentuk di tingkat kabupaten. “Partai politik akan berusaha membentuk koalisi yang kuat untuk melawan dominasi PDIP. Ada kemungkinan tiga sampai empat pasangan calon akan muncul di Kabupaten Kuningan,” prediksinya.

Meski demikian, Indra menekankan bahwa politik itu dinamis dan segala kemungkinan masih bisa terjadi. “Politik itu dinamis, bisa saja ada kejutan dari tingkat pusat seperti yang terjadi di Bandung,” pungkasnya.

Indra menyebutkan bahwa IPRC akan melakukan survei pasca registrasi untuk melihat perkembangan terbaru dalam konstelasi politik di Kuningan. “Kami berencana survei bulan depan untuk melihat situasi setelah pendaftaran calon,” katanya.

Dengan dinamika yang ada, persaingan politik di Kuningan diprediksi akan semakin memanas menjelang Pilkada 2024.(Andri) 

Array
header-ads

Berita Lainnya