Ciremaitoday.com,Kuningan–Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang melarang kegiatan studi tour pelajar, sempat menuai reaksi dari pelaku usaha perhotelan. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat menyebut larangan tersebut telah menurunkan tingkat hunian hotel secara signifikan.
Ketua PHRI Jabar, Dodi Ahmad Sofiandi, bahkan meminta agar larangan itu dicabut demi menggairahkan kembali sektor pariwisata dan perhotelan yang mulai lesu. PHRI Jabar secara resmi meminta Pemprov Jabar meninjau ulang kebijakan larangan studi tour, karena dianggap memukul sektor perhotelan yang menjadi tumpuan ekonomi pariwisata di berbagai daerah
Namun, Gubernur Dedi Mulyadi tak tinggal diam. Ia menanggapi kritikan tersebut lewat sebuah unggahan video di akun Instagram pribadinya pada Jumat (04/04).
“Tingkat hunian hotel akan naik kalau memang ada kebutuhan menginap, seperti untuk liburan, pekerjaan, dan kepentingan lainnya. Kalau hanya mengandalkan studi tour, saya rasa itu bukan kebutuhan utama,”ujar Dedi dalam videonya.
Menurut Dedi, kegiatan studi tour yang melibatkan menginap di hotel lebih tepat disebut wisata atau piknik ketimbang kegiatan edukatif. Ia mempertanyakan, apakah seluruh siswa yang ikut studi tour memang berasal dari keluarga mampu.
“Faktanya, banyak orang tua yang sampai meminjam uang ke bank keliling atau menjual aset demi membiayai anaknya ikut studi tour. Ini jadi beban ekonomi baru bagi keluarga,” tegasnya.
Gubernur yang akrab disapa KDM itu menyebut, kebijakan larangan studi tour bukan semata-mata untuk menekan sektor pariwisata, melainkan untuk melindungi rakyat dari potensi utang yang tidak perlu.
“Sebagai Gubernur, saya harus berpikir luas. Prioritas saya adalah menyelamatkan kehidupan rakyat, agar mereka tidak terbebani utang dan kebutuhan dasar mereka seperti konsumsi, pendidikan, dan kesehatan terpenuhi,”kata Dedi.
Ia pun menambahkan, jika orang tua memang memiliki kemampuan finansial, mereka tetap bisa mengajak anak-anaknya berlibur bersama tanpa harus menunggu program sekolah.
“Kalau mampu, silakan piknik bareng keluarga. Enggak ada masalah,”tukasnya.(dyn)