Ciremaitoday.com,Kuningan – Dalam sebuah pernyataan yang diberikan Ketua PDIP Kuningan, H Acep Purnama, menyatakan kesiapannya untuk mengikuti proses pendaftaran calon dalam Pilkada Kuningan, Jabar. Ditegaskan bahwa proses penjaringan akan berlangsung terbuka bagi siapa pun yang berminat.
“Kita kan sedang mau melakukan pendaftaran, pendaftaran itu berarti Penjaringan. Penjaringan terbuka sekali, siapa saja boleh. Insya Allah saya mau ikut,” ungkap eks Bupati Kuningan, H Acep Purnama, Senin (8/4) malam.
Soal munculnya isu yang mengaitkan kemungkinan majunya dalam Pilkada dengan Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar, Acep hanya memberikan tanggapan singkat, mengucapkan terima kasih atas apresiasi tersebut.
“Ya kalau itu mah, terima kasih aja itu kan merupakan penghargaan dan penilaian akan memotivasi kita semua untuk sesuatu harapan,” katanya.
Ketika ditanya mengenai kaitan komunikasi politik dengan PKB yang dekat dengan Sekda Dian, Ia menjelaskan bahwa hubungan politiknya tidak hanya dengan PKB, melainkan dengan seluruh petinggi partai.
“Hubungan saya dengan partai-partai politik, kebetulan saya sebagai Ketua partai tentu hubungannya baik,” tegasnya.
Mengenai kriteria khusus sebagai pasangan calon di Pilkada nanti, Acep menegaskan bahwa ia akan patuh pada fatwa partai. Jika direkomendasikan, ia akan menerima siapapun pasangan calon yang diusung.
“Saya itu kader partai, jadi gimana dijodohkan sama yang menjadi wali atau orang tua saya yaitu DPP PDI Perjuangan,” ungkapnya.
Terkait kemungkinan satu paket lagi pasangan calon dari internal PDIP, Acep belum bisa memastikan hal tersebut.
“Ya kalau instruksi begitu, lihat kenyataan begini, pasti partai akan mengkaji semua. Kita lihat momentum Pilkada, juga Pilgub ya Pilkada itu ada gubernur provinsi dan kabupaten, pasti partai akan melihat bagaimana situasi di provinsi,” katanya.
Menanggapi pencapaian suara partai saat Pileg 2024, Acep menyebut bahwa PDIP berhasil meraih suara sebagai partai tertinggi.
“Kalau suara partai saya hampir 125 ribu, urutan keduanya ya adalah jauh dengan kita bedanya hampir 28 ribu. Kalau untuk mengusung sendiri kita gak bisa karena hanya 9 kursi, minimal harus 20 persen atau 10 kursi baru bisa mencalonkan sendiri, jadi ya harus koalisi,” jelasnya.(*)