Ciremaitoday.com, Kuningan – Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Golkar Jabar menargetkan 25 kursi di DPRD Jabar pada Pileg 2024. Demi ketercapaian target, sesama Bacaleg Golkar diminta tidak saling sikut di basis yang sama.
Hal itu dilontarkan langsung Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Tubagus Ace Hasan Syadzily. Sehingga seluruh Bacaleg Golkar di Jabar tidak bertempur di ceruk yang sama, namun bisa memperluas spektrum hingga ke tempat-tempat lebih luas.
“Kita ini partai besar, jangan hanya bermain dan berebut di ceruk yang sama dan terbatas hanya di basis-basis yang ada selama ini,” kata Kang Ace, sapaan akrab Ketua Golkar Jabar.
Oleh sebab itu, Ia menekankan, semua kader maupun simpatisan partai fokus pada pemenangan Pemilu 2024. Semua harus tetap menjunjung tinggi kekompakan dan soliditas, apalagi pemilu menggunakan sistem proporsional terbuka.
“Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkontestasi, karena pemilu kita masih sistem proporsional terbuka. Sehingga setiap Caleg bisa berkontestasi secara terbuka dengan memiliki kesempatan yang sama untuk menang,” ungkapnya.
Karena itu, lanjutnya, praktik yang terjadi seperti saling jegal dan saling sikut antar caleg sudah semestinya dijauhi. Sebab alih-alih menambah suara, yang terjadi malah ribut di tempat sendiri.
Sementara Wakil Ketua Bapilu Golkar Jabar, H Dudy Pamuji menyebut, pada kontestasi Pileg 2024 jumlah raihan target yang ingin dicapai adalah 25 kursi. Hal ini merupakan target partai untuk meraih kemenangan kontestasi pemilu lima tahunan.
“Terkait target kursi di Pileg 2024, Partai Golkar Jabar menargetkan sebanyak 25 kursi. Namun khusus di Dapil Jabar 13, targetnya meraih 2 kursi di DPRD Jabar,” kata Dudy Pamuji, Senin (18/9/2023).
Apalagi saat ini, Partai Golkar memiliki Ridwan Kamil yang telah resmi bergabung. Sebagai mantan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil diakui masih memiliki elektabilitas tinggi bagi masyarakat di wilayah Jabar.
“Kalau kita lihat, dinamika politik itu akan selalu terjadi. Soal usung mengusung, selama belum ditetapkan maka perubahan akan selalu terjadi, karena politik itu dinamis,” imbuhnya.
Sejauh ini, Ia mengaku, belum ada deklarasi dukungan kader partai terhadap Capres-Cawapres. Sebab memang secara resmi belum ada penentuan Capres-Cawapres di internal Partai Golkar.
“Saya kira Pak Airlangga juga cocok untuk mendampingi Pak Prabowo, semua ada di keputusan pimpinan pusat. Kita di daerah akan terus mengawal setiap keputusan partai, demi kemenangan Golkar di Pemilu 2024,” pungkasnya.(*)