Ciremaitoday.com, Cirebon-Debat terbuka kedua Pilbup Cirebon 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon di Ballroom Hotel Aston pada Rabu (20/11) berlangsung panas. Debat ini diikuti oleh 4 kandidat Paslon, di antaranya adalah:
- Nomor Urut 1: Rahmat Hidayat dan Imam Saputra
Didukung oleh Partai Demokrat dan PKS. - Nomor Urut 2: Imron Rosadi dan Agus Kurniawan Budiman
Didukung oleh PDI Perjuangan. - Nomor Urut 3: Wahyu Tjiptaningsih (Ayu) dan Solichin
Maju melalui jalur independen. - Nomor Urut 4: Mohamad Luthfi dan Dia Ramayana
Didukung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Golkar.
Salah satu topik yang menyulut perdebatan sengit adalah janji paslon nomor urut 3, Hj Wahyu Tjiptaningsih dan H Sholihin, yang berencana memberikan sepeda motor untuk setiap Rukun Tetangga (RT) di Kabupaten Cirebon.
Paslon nomor urut 2, H Imron dan H Agus Kurniawan Budiman, bereaksi kritis terkait program tersebut, mempertanyakan kejelasan rencana dan sumber anggarannya.
“Kami ingin tahu, berapa jumlah motor yang akan dibeli, harga satu motor berapa, dan dari mana sumber anggaran tersebut?” tanya Imron ke paslon nomor 3 dalam debatnya.
Merespons kritik tersebut, Hj Wahyu Tjiptaningsih, yang akrab disapa Ayu, menjelaskan bahwa program tersebut akan didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Cirebon.
“Anggaran pembelian motor akan diambil dari keuangan daerah dan dilakukan secara bertahap, sesuai kemampuan anggaran,” ujar Ayu dengan percaya diri.
Namun, kritik tetap mengalir dari paslon nomor 2, Agus Kurniawan Budiman menilai janji itu tidak realistis. Menurut perhitungannya, jika satu motor dihargai Rp20 juta, maka untuk memenuhi kebutuhan 9.431 RT akan memakan biaya sekitar Rp188 miliar.
“Jumlah itu sangat besar hanya untuk satu program. Apakah ini prioritas yang benar?” ucap Agus dengan nada skeptis.
Sholihin, calon wakil bupati paslon nomor 3, menegaskan bahwa anggaran dapat diatur selama ada transparansi dalam penggunaannya.
“Kalau kita bicara soal anggaran, InsyaAllah selalu ada. Ini untuk mendukung mobilitas RT agar lebih cepat melayani masyarakat,” jawab Sholihin.
Debat ini menjadi ajang saling serang, memperlihatkan perbedaan visi antara para kandidat. Sementara paslon nomor 2 menyoroti pentingnya pengelolaan anggaran yang tepat, paslon nomor 3 tetap bersikukuh bahwa program ini dapat direalisasikan demi meningkatkan pelayanan masyarakat.
Perdebatan panas ini menjadi sorotan publik, menambah dinamika menjelang Pemilihan Bupati Cirebon 2024. Apakah janji motor untuk RT akan memengaruhi pilihan warga, atau justru menjadi bumerang bagi paslon nomor 3? Waktu yang akan menjawab.(Joni)