Ciremaitoday.com, Cirebon-Owner Bina Sentra Football Academy (FA) Cirebon, Subagja, menegaskan bahwa isu penyewaan Stadion Bima kepada pihak tertentu tidak benar. Ia memastikan keterlibatannya dalam pengelolaan stadion murni atas permintaan Pemerintah Kota Cirebon melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), bukan untuk kepentingan pribadi.
“Saya diminta membantu karena saya peduli terhadap perkembangan sepak bola di Cirebon. Saya setuju dengan catatan ada perjanjian hitam di atas putih sebagai pegangan, agar jelas dan tidak ada pihak lain yang mengganggu,” ujar Subagja, Selasa (4/2).
Ia menjelaskan bahwa telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dispora Kota Cirebon untuk memastikan transparansi dalam pengelolaan stadion.
“Saya tidak menyewa Stadion Bima. Yang saya lakukan adalah membantu pemerintah membenahi stadion ini agar kembali sesuai standar. Semua jelas dalam MoU dengan Dispora,” katanya.
Menurut hasil survei yang dilakukan bersama Dispora, kondisi Stadion Bima sangat memprihatinkan. Lapangan yang dulunya menjadi kebanggaan kini rusak parah, dengan 90 persen area berubah menjadi tanah liat.
“Bahkan, loket tiket sudah dihuni pedagang kaki lima dan dijadikan tempat tidur. Ruang ganti pemain rusak parah. Kondisi ini yang membuat saya sedih sebagai putra daerah,” ungkapnya.
Saat ini, proses pembenahan sudah mencapai 70 persen. Subagja menargetkan stadion bisa kembali digunakan dalam enam bulan, dengan perbaikan rumput memakan waktu sekitar 3–4 bulan. Selain itu, tribun yang rusak juga akan diperbaiki, tembok dan pagar dicat ulang, serta ruang ganti direnovasi agar lebih layak.
Menanggapi protes sejumlah pihak terkait keterlibatannya, Subagja mengaku heran. Menurutnya, saat stadion dalam kondisi rusak, tidak ada yang peduli, namun ketika pembenahan hampir selesai, justru muncul polemik.
“Kenapa baru sekarang diributkan? Waktu kondisinya hancur, di mana peran Askot? Seharusnya mereka sejak awal berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk membenahi. Saya ini hanya ingin membantu, bukan untuk kepentingan pribadi,” ucapnya.
Sebagai pemilik akademi sepak bola, Subagja berharap stadion yang layak dapat melahirkan pemain-pemain muda berbakat dari Cirebon.
“Bagaimana anak-anak Cirebon bisa berlatih dengan baik kalau stadionnya rusak? Saya tulus ingin membantu, jangan seolah-olah saya yang disudutkan. Ini murni demi kemajuan sepak bola Cirebon,” pungkasnya.(Joni)