Ciremaitoday.com,Jakarta – Kondisi rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) menjadi perhatian setelah digunakan untuk konser pada Sabtu (18/5) malam. Meski demikian, Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) yakin rumput akan kembali ideal saat Timnas Indonesia bertanding di Kualifikasi Piala Dunia pada Juni 2024.
Timnas Indonesia dijadwalkan menjalani dua laga terakhir Ronde 2 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertandingan melawan Irak akan berlangsung pada 6 Juni 2024, sedangkan melawan Filipina pada 11 Juni 2024.
PPKGBK telah berkonsultasi dengan ahli rumput profesional dan akademisi, serta melakukan studi ke Singapura. Mereka juga menggunakan pelindung rumput standar tertinggi yang digunakan di stadion ternama seperti Wembley Stadium di London, Inggris.
Berbagai uji coba telah dilakukan untuk memastikan metode terbaik mengembalikan rumput ke kondisi ideal pasca konser. PPKGBK menetapkan syarat penutupan rumput yang sangat ketat selama konser berlangsung.
“Penutupan rumput dilakukan dengan pelindung standar tertinggi di dunia, juga digunakan di stadion ternama termasuk Wembley. Penutupan maksimal selama 4×24 jam dan pembukaan bertahap setelah pertunjukan,” tulis pernyataan resmi PPKGBK pada Minggu (19/5).
“Waktu penutupan rumput lebih pendek dari batas maksimal dalam pengujian. Panggung utama dibangun di luar area lapangan untuk menghindari beban berlebihan pada rumput,” tambah mereka.
PPKGBK belajar dari pengalaman buruk saat pertandingan Timnas Indonesia melawan Vietnam pada Maret lalu. Evaluasi mendalam dilakukan bersama tim teknis PSSI dan ahli independen dari perguruan tinggi ternama, serta studi banding ke Singapura.
“Langkah-langkah penanganan komprehensif telah diambil, mulai dari pengadaan tim dan alat baru, perubahan pola perawatan, penyiapan laboratorium di GBK, hingga studi banding ke National Stadium Singapore untuk memperoleh praktik pemeliharaan rumput terbaik,” jelas pihak PPKGBK.
“Kami optimis kondisi rumput SUGBK akan mencapai level ideal menjelang laga kualifikasi Piala Dunia pada Juni mendatang. Koordinasi terus dilakukan dengan PSSI agar perkembangan rumput dapat termonitor setiap hari,” tutupnya.***