Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana SSTP MSi. (Andri)

Waspada Potensi Gempa Bumi, Begini Penjelasan BPBD Kuningan

Ciremaitoday.com, Kuningan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, meminta masyarakat lebih waspada terhadap potensi bencana alam khususnya gempa bumi. Berdasarkan penelitian di lapangan, ada titik lempengan bumi yang terdapat di wilayah Kuningan.

“Informasi terkait potensi bencana gempa bumi, di mana Kuningan yang terletak di Jawa Barat memang dilintasi oleh beberapa sesar atau lempeng bumi. Yakni sesar aktif seperti sesar cimandiri, sesar lembang, dan sesar baribis,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana saat dimintai keterangan persnya, Senin (19/12/2022).

Khusus wilayah Kuningan sendiri, lanjutnya, dilalui oleh sesar Ciremai dan sesar Cirebon serta berdekatan dengan beberapa segmen sesar baribis kendeng. Namun adapula beberapa sesar aktif lain yang belum diteliti lebih detail, sehingga belum dapat didefinisikan secara baik.

“Namun tetap dapat memicu potensi gempa bumi. Kemudian pasca kejadian gempa bumi pada Desember 2020, di mana kita koordinasi dengan pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi wilayah Bandung. Bahkan sampai ada 3 kali penelitian, ada beberapa indikasi dan hasil penelitian yang disampaikan kepada kami,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil penelitian itu, Ia menyebut, jika gempa yang terjadi pada 2020 awalnya diduga berpusat di wilayah Brebes. Namun ternyata, pusat gempa sendiri sebetulnya berada di wilayah Kuningan.

“Jadi pada saat itu lokasi pusat gempa ada di Desa Cipondok, Kecamatan Cibeureum, Kuningan. Memang ketika itu, gempa menyebabkan kerusakan sejumlah bangunan rumah maupun fasilitas umum. Hasil analisa tersebut diperkirakan adanya aktivitas sesar Cibingbin yang berarah relatif ke barat laut sepanjang sekitar 4,52 kilometer. Sehingga nilai magnitudo maksimum yang bisa diakibatkan dari gempa itu sendiri di angka 5,8 Magnitudo,” jelasnya.

Menurutnya, gempa tersebut bersifat dangkal karena Cibingbin lokasinya merupakan wilayah daratan. Namun penelitian dan kajian akan terus dilakukan, demi mendapatkan data informasi secara akurat dan komprehensif.

“Kami tetap melakukan upaya-upaya mitigasi bencana khususnya di wilayah rawan kebencanaan. Sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam di lapisan masyarakat,” pungkasnya.(*)

Array
header-ads

Berita Lainnya