Ilustrasi: Pengunjung berfoto dengam hiu paus di kwatisore-Nabire. (Arsip-Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih)

Puluhan Hiu Paus Bermigrasi ke Perairan Papua

Ciremaitoday.com, Kaimana – Puluhan hiu paus terpantau bermigrasi ke perairan Papua. Mamalia bernama latin Rhincodon Typus itu bermigrasi ke perairan Teluk Triton dan Teluk Bicari Kaimana, Papua Barat, dalam beberapa waktu terakhir ini.

Kepala Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Kaimana-Fakfak Eli Auwe di Kaimana,, mengatakan sebaran hiu paus di perairan Kaimana diketahui melalui hasil monitoring yang dilakukan Yayasan Konservasi Indonesia (YKI) dan BLUD UPTD KKP Kaimana pada 2023.

“Tercatat ada 98 ekor hiu paus yang bergerak atau beraktivitas di perairan Teluk Bicari dan Teluk Triton menyesuaikan dengan arah serta pola bagan yang beroperasi di wilayah itu,” kata Eli Auwe, Kamis (29/2/2024).

Untuk mengetahui pola pergerakan dari mamalia tersebut, lanjut dia, beberapa hiu paus telah dipasangi alat tag gun yang dilakukan oleh tim dari BLUD UPTD KKP Kaimana dan YKI. Selain sebagai pendeteksi, alat itu berfungsi untuk memudahkan pemantauan pola pergerakan dari hiu paus.

“Sewaktu-waktu pergerakannya ke perairan Pulau Adi dan Nusaulan, tetapi tidak lama karena minimnya bagan yang beroperasi di perairan itu, sehingga ikan raksasa tersebut lebih dominan ditemui wisatawan di Teluk Bicari dan Teluk Triton,” tutur Eli, seperti dikutip dari Kantor Berita Antara.

Menurut dia, pergerakan hiu paus tidak hanya terbatas di perairan Kaimana, namun sewaktu-waktu ikan tersebut bermigrasi ke Fakfak, Sorong Selatan, Teluk Cenderawasih, Sulawesi, NTT, NTB melalui Selat Banda, bahkan sampai ke Australia dan Samudera Hindia.

Ikan tersebut setidaknya dapat menghabiskan siklus waktu yang lama di Kabupaten Kaimana.Sebagai pengelola kawasan, Eli mengimbau masyarakat dan wisatawan yang melakukan kunjungan serta melihat langsung dari dekat mamalia laut tersebut, agar tidak menyentuh hiu paus karena pergerakan ekornya bisa membahayakan.

“Ke depan kami akan menerapkan tata tertib bagi pengunjung maupun wisatawan, seperti jarak yang harus terjaga dari hiu paus dan tidak membunyikan mesin perahu long boat saat ingin berinteraksi untuk memberikan keamanan serta kenyamanan bagi hiu paus,” tutup Eli Auwe.(*)

Array
header-ads

Berita Lainnya