Ciremaitoday.com, Bandung-Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin, bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang terdiri dari Pangdam III/Siliwangi, Kapolda Jabar, Kapolda Metro Jaya, Kejati, dan DPRD Jabar menandatangani komitmen terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), di Gedung Sate, Rabu (8/5) lalu.
Komitmen ini sebagai bentuk upaya agar PPDB di SMA, SMK, dan SLB Jawa Barat 2024 berjalan bersih, objektif, akuntabel, dan transparan.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan (KaDisdik) Jawa Barat Wahyu Mijaya juga menandatangani pakta integritas. Pj Gubernur Jabar memuji keberanian Wahyu yang berkomitmen mempertaruhkan jabatannya demi integritas PPDB.
“Apabila PPDB Jabar 2024 banyak keluhan dari masyarakat dan terjadi kecurangan, KaDisdik akan diberhentikan,” tegas Bey Machmudin.
Sementara Disdik Jabar berkomitmen penuh untuk menghadirkan objektivitas, akuntabilitas, dan transparansi selama PPDB 2024.
“Kami berupaya menjaga PPDB berjalan bersih, bebas intervensi serta pungutan liar (pungli),” ujar Wahyu Mijaya.
Bersamaan dengan itu, pejabat tinggi di lingkungan Disdik Jabar, Kepala Cabang Dinas Pendidikan di Jawa Barat (I-XIII), serta kepala SMA, SMK, dan SLB juga menandatangani pakta integritas di Aula Dewi Sartika Gedung Kantor Disdik Jabar, Jalan dr Rajiman Nomor 6, Kota Bandung, Kamis (16/5).
“Pak Pj Gubernur memerintahkan agar PPDB tahun ini bersih, tidak ada intervensi, tidak ada pungutan liar. Beliau meminta saya beserta jajaran untuk membuat pakta integritas dan siap diberhentikan jika ada pungutan liar, intervensi, dan lain sebagainya,” ungkap Wahyu Mijaya.
Wahyu menegaskan pentingnya komitmen internal demi kelancaran dan keamanan proses PPDB, serta untuk memperkuat sinergi antara penyelenggara PPDB dengan Forkopimda.
“Forkopimda sudah melakukan komitmen, kita juga sudah menandatangani pakta integritas dengan segala risiko yang harus kita tanggung. Karena itu saya titip kita satukan frekuensi melaksanakan ini,” kata Wahyu.
Wahyu juga mengingatkan bahwa intervensi tidak hanya dilakukan oleh kalangan elite atau pihak yang memiliki jabatan, tetapi masyarakat pun bisa melakukan intervensi dengan memaksakan kehendak agar anaknya masuk di sekolah tertentu.
“Artinya, dari semua pihak mencoba memengaruhi dan memberikan tekanan kepada kita. Jadi saya mohon kita sama-sama jujur dari awal. Jika bapak ibu kuat, saya juga kuat,” ucapnya.
Pendaftaran PPDB SMA, SMK, dan SLB di Jabar tahun 2024 akan dibuka dalam dua tahap secara daring melalui aplikasi Sapawarga dan laman Disdik Jabar.
Pendaftaran tahap pertama dibuka pada 3-7 Juni 2024 untuk jenjang SMA melalui jalur zonasi, afirmasi, dan Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM). Jenjang SMK dibuka untuk jalur prioritas terdekat, afirmasi, dan KETM.
Pendaftaran tahap kedua untuk jenjang SMA dan SMK dibuka pada 24-28 Juni 2024 untuk jalur prestasi raport, kejuaraan, anak guru, dan perpindahan orang tua/wali. Sementara, untuk SLB didasarkan pada kesesuaian jenis kebutuhan khusus antara hasil diagnosa psikologi/ahli dengan SLB yang dituju. (*)