Officer Pendukung Penjualan wilayah 1 PT Pupuk Kujang Cikampek, Drikarsa, saat jumpa pers. Foto: Tarjoni/Ciremaitoday

Petani Cirebon Makin Mudah Tebus Pupuk Bersubsidi, Alokasi dan Stok Aman!

Ciremaitoday.com, Cirebon-Jumlah petani di Cirebon yang menebus pupuk bersubsidi terus meningkat. Hingga Juli 2024, tercatat ada tambahan 150 petani baru yang terdaftar di e-RDKK (Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) dan berhak menerima pupuk bersubsidi.

“Ada 150 NIK petani baru yang terdaftar di e-RDKK,” ujar Account Executive Cirebon PT Pupuk Kujang Cikampek, Bakty Nevada, saat jumpa pers di Kota Cirebon, Kamis (24/10).

Penambahan jumlah petani penerima ini turut mempengaruhi alokasi pupuk bersubsidi yang didistribusikan. Alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Cirebon pada 2024 mencapai 48.880 ton bagi 77.000 petani, meningkat 1.711 ton dari tahun sebelumnya yang berjumlah 47.169 ton.

“Ini adalah jatah untuk satu tahun. Petani Cirebon tidak perlu khawatir, pupuk tersedia dan bisa ditebus,” ungkap Bakty.

Bakty juga memastikan bahwa stok pupuk di Cirebon aman, terutama menjelang musim tanam penghujan. Hingga Oktober 2024, stok pupuk bersubsidi mencapai 18.275 ton, dengan rincian 16.651 ton Urea dan 1.624 ton NPK.

“Stok ini sesuai dengan ketentuan minimum pemerintah dan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan satu bulan ke depan,” katanya.

Untuk mendukung distribusi yang lancar, Pupuk Kujang, anak perusahaan Pupuk Indonesia, terus memaksimalkan produksi pupuk di pabrik Cikampek.

“Kami menjaga kehandalan pabrik agar selalu menghasilkan pupuk berkualitas untuk petani,” ujar Muhammad Arif Rahman, VP Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang.

Digitalisasi Mempermudah Penebusan Pupuk

Kini, para petani dapat menebus pupuk bersubsidi dengan mudah. Selain menggunakan Kartu Tani, penebusan juga dapat dilakukan hanya dengan membawa KTP melalui aplikasi i-Pubers.

“Petani yang terdaftar cukup membawa KTP saat penebusan,” kata Officer Pendukung Penjualan wilayah 1 PT Pupuk Kujang Cikampek, Drikarsa.

Selain itu, untuk memastikan distribusi tepat sasaran, Pupuk Indonesia telah menerapkan sistem Distribution Planning and Control System (DPCS).

“Datanya realtime, jadi kami dapat memantau stok pupuk subsidi mulai dari produksi hingga ke tingkat distributor dan kios,” katanya lagi.

Pupuk bersubsidi ini diberikan kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani dan terdaftar di e-RDKK. Adapun komoditas yang berhak mendapat subsidi adalah padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao, dan kopi, dengan lahan maksimal dua hektar.

“Dengan sistem evaluasi e-RDKK setiap empat bulan, petani yang belum terdaftar bisa segera dimasukkan,” pungkasnya.

Langkah ini menjadi bentuk komitmen Pupuk Indonesia untuk memastikan kebutuhan pupuk petani terpenuhi dan distribusi berjalan optimal.(Joni)

Array
header-ads

Berita Lainnya