Ciremaitoday.com, Jakarta – Saham-saham sektor teknologi pimpin penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (27/2/2024) sore. Penguatan saham-saham sektor teknologi mendongkrak naiknya IHSG sebesar 1,50 poin atau 0,02 persen ke posisi 7.285,32.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,09 poin atau 0,11 persen ke posisi 992,68. Meski menguat, investor masih dalam posisi menunggu, menantikan rilis data inflasi Indonesia.
“Saat ini investor dalam mode wait and see menanti rilis data inflasi Indonesia pada Jumat (01/03/2024) pekan ini,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat mendatang akan melaporkan data inflasi Indonesia periode Februari 2024. Data inflasi berpotensi naik di tengah lonjakan bahan pokok dan pangan.
Melansir Kantor Berita Antara, Bank Indonesia (BI) pada Kamis pekan lalu mencatat defisit transaksi berjalan hingga USD 1,3 miliar kuartal IV-2023. Secara keseluruhan di 2023, defisit mencapai USD 1,6 miliar atau 0,1 persen dari PDB.
Di sisi lain, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 defisit Rp347,6 triliun atau 1,65 persen dari produk domestik bruto (PDB), di mana investor di dalam negeri khawatir dengan fenomena twin deficit, karena dapat mengancam perekonomian Indonesia ke depan.
IHSG sempat dibuka melemah, lalu bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor teknologi yang meningkat sebesar 0,57 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor energi yang masing- masing naik sebesar 0,39 persen dan 0,02 persen.
Delapan sektor turun yaitu sektor barang konsumen non primer turun paling dalam minus sebesar 0,51 persen, diikuti sektor barang keuangan dan sektor barang konsumen primer yang turun sebesar 0,34 persen dan 0,33 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MMIX, HUMI, VISI, ARKO dan SMLE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni OASA, BULL, RGAS, LMAX, dan UDNG.
Total Transaksi Capai Rp10 Triliun
Adapun frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.308.013 kali transaksi, dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,78 miliar lembar saham senilai Rp10,19 triliun. Tercatat sebanyak 235 saham naik, 308 saham menurun, dan 231 tidak bergerak nilainya.
Sementara di bursa saham regional Asia sore ini, indeks Nikkei menguat 5,80 poin atau 0,01 persen ke 32.239,50, indeks Hang Seng menguat 156,06 poin atau 0,94 persen ke 16.790,80, indeks Shanghai menguat 38,46 poin atau 1,29 persen ke 3.015,48, dan indeks Straits Times melemah 13,80 poin atau 0,44 persen ke 3,157,32. (*)