Ciremaitoday.com, Jakarta-Anggota Komisi IX DPR RI, Ashabul Kahfi, menyerukan pemerintah daerah agar berani mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menegaskan bahwa investasi pada gizi anak-anak adalah kunci mencetak generasi emas Indonesia pada tahun 2045.
“Kalau memang Republik ini, kita ini serius untuk mencetak generasi emas di tahun 2045, seharusnya kita tidak perlu ragu untuk menggunakan APBD,” kata Kahfi dilansir dari dpr.go.id pada Rabu (22/1).
Menurut Kahfi, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tinggi harus dialokasikan secara nyata untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak Indonesia. Ia menyayangkan jika anggaran besar tidak memberikan dampak signifikan pada pembangunan generasi muda.
“Untuk apa PAD besar kalau tidak dapat berkontribusi untuk kemajuan anak-anak bangsa ini,” ucapnya.
Politisi Fraksi PAN ini menyoroti tingginya angka prevalensi stunting di Indonesia, yang menempatkan negara ini di peringkat kedua tertinggi di Asia Tenggara. Ia mengingatkan bahwa data tersebut adalah cerminan nyata yang membutuhkan langkah konkret dari semua pihak.
“Data itu tidak pernah bohong. Indonesia hari ini berada di urutan teratas angka stuntingnya di Asia Tenggara, sehingga ini perlu jadi tanggung jawab bersama kita,” katanya.
Kahfi mendorong agar program MBG tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga melibatkan sinergi erat dengan pemerintah daerah. Ia meyakini kolaborasi antara kedua pihak akan mempercepat peningkatan gizi anak-anak secara menyeluruh.
“Terkait MBG ini, ini kan seharusnya disikapi bukan hanya program nasional, sehingga pemerintah daerah-pemerintah pusat adalah satu kesatuan yang harus bertanggung jawab untuk mensukseskan program ini demi masa depan anak-anak kita,” katanya lagi.
Lebih lanjut, Kahfi menegaskan bahwa mimpi menciptakan generasi emas 2045 hanya bisa terwujud jika kebutuhan gizi anak-anak terpenuhi sejak dini.
“Mimpi kita generasi emas 2045 itu tidak mungkin bisa terwujud tanpa support dan dukungan gizi yang cukup pada hari ini,” ujarnya.
Legislator asal Sulawesi Selatan I ini mengingatkan pemerintah daerah untuk memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia melalui program-program perbaikan gizi. Ia percaya, fondasi gizi yang baik adalah modal utama bagi kemajuan bangsa di masa depan.(Joni)