Ciremaitoday.com, Jakarta-Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk memastikan kestabilan harga dan takaran minyak goreng merek Minyakita. Dalam sidak tersebut, Dasco menemukan bahwa harga minyak goreng subsidi ini sudah sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), namun ada temuan menarik terkait merek lain yang dijual di pasar tersebut.
Menurut Dasco, pihaknya mendapati tiga merek Minyakita dari pabrik berbeda yang beredar di pasar tradisional ini. Namun, ia memastikan bahwa tidak ditemukan adanya pengurangan takaran pada produk-produk tersebut.
“Untuk takaran, kita tidak temukan ada pengurangan,” ujar Dasco dilansir dari dpr.go.id pada Jumat (14/3).
Lebih lanjut, Dasco menegaskan bahwa harga Minyakita yang dijual di pasar ini telah sesuai dengan HET pemerintah, yakni Rp15.700 per liter.
“Tadi kami sudah tanya kepada pengecer, bahwa sudah seminggu ini harga sudah sesuai dengan HET, yaitu Rp15.700. Dengan harapan, mendekati Lebaran, harga HET-nya bisa stabil di angka tersebut,” ungkapnya.
Namun, ia menemukan masalah lain di salah satu lapak yang menjual minyak goreng dengan merek selain Minyakita. Minyak tersebut dijual dengan takaran yang kurang, harga lebih mahal, serta barcode yang tidak dapat dipindai.
“Tadi kami juga menemukan di salah satu penjual, ada minyak dengan merek lain, takarannya kurang, harganya lebih mahal, dan barcode-nya tidak bisa dicek. Selain itu, tidak ada (tanggal) kedaluarsanya,” beber Dasco.
Salah satu temuan serius adalah produk minyak goreng merek Risky, yang diproduksi oleh BKP. Minyak ini dijual dengan harga Rp16.000, tetapi hanya berisi kurang dari 800 ml, dan tidak memiliki barcode yang bisa dipindai. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terkait transparansi dan kualitas produk yang beredar di pasar.
Menanggapi temuan ini, Dasco menegaskan bahwa DPR akan meminta Kementerian Perdagangan untuk segera menindaklanjuti kasus tersebut.
“Kami akan minta kepada Kementerian Perdagangan untuk menindaklanjuti temuan dari kami pada hari ini,” tegasnya.
Selain itu, ia juga meminta Satgas Pangan untuk lebih aktif mengawasi distribusi dan penjualan minyak goreng di seluruh Indonesia.
“Kami juga akan terus aktif memonitor Satgas Pangan untuk aktif memonitor ke seluruh Indonesia. Kami juga akan minta Komisi VI DPR RI untuk minggu depan mengecek harga menjelang Lebaran,” katanya.
Dasco berharap dengan pengawasan yang lebih ketat, harga minyak goreng bisa tetap stabil, serta tidak ada penyimpangan dalam takaran produk yang merugikan konsumen.(Joni)