Ciremaitoday.com, Denpasar-Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, menggarisbawahi pentingnya kerja kolaboratif dan adopsi teknologi digital untuk meningkatkan kualitas birokrasi di Sekretariat Jenderal (Setjen) Kemnaker.
Hal ini disampaikan saat menutup acara “Penguatan Implementasi Core Values ASN Berakhlak Untuk Mewujudkan Budaya Kerja Profesional dan Melayani” di Denpasar, Bali, Jumat (19/7) malam.
“Kemampuan kolaboratif dari para pegawai di Setjen sangat diperlukan. Yang muda harus belajar dari senior, dan yang senior tidak boleh meremehkan yunior,” ujarnya dikutip dari situs resmi kemnaker pada Minggu (21/7).
Ida percaya bahwa sinergi dan kolaborasi yang kuat akan menjadikan Kemnaker sebagai role model bagi kementerian dan lembaga lain di Indonesia.
Dia juga menegaskan pentingnya adaptasi teknologi bagi seluruh pegawai, termasuk pejabat senior.
“Tak ada alasan bagi senior untuk enggan belajar atau meninggalkan tanggung jawab kemajuan teknologi kepada yunior. Setiap pegawai harus terus memperkuat kapasitas diri mereka,” katanya.
Dalam arahan tersebut, Ida Fauziyah mengingatkan pentingnya meninggalkan budaya senioritas dan hirarkis yang dapat menghambat perubahan.
“Jika budaya tersebut tidak ditinggalkan, birokrasi akan menjadi beban, bukan motor penggerak perubahan,” ucapnya.
Ida juga memberikan apresiasi atas upaya Setjen dalam mendukung pengembangan karir Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui berbagai inisiatif, seperti Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA), Public Employment Service (PEA), dan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, menjelaskan, Bali dipilih sebagai lokasi acara bukan hanya karena aspek pariwisata tetapi juga karena kekayaan budaya dan semangat kolaborasi yang ada di pulau ini.
“Kami berharap semangat dan nilai-nilai yang ada di Bali dapat diserap oleh para pegawai di lingkungan Setjen Kemnaker,” katanya.(Joni)
