Ciremaitoday.com, Indramayu-Sebanyak 197 siswa dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Kaina mengikuti program Tokutei Ginou dan pelatihan pemagangan selama tiga hari, dimulai pada Kamis, 4 Juli hingga Sabtu, 6 Juli. Program ini diadakan untuk mempersiapkan mereka bekerja di Jepang dengan gaji yang menjanjikan.
Tokutei Ginou, atau Specified Skill Workers (SSW), adalah status visa bagi warga negara asing yang memungkinkan mereka bekerja di perusahaan Jepang dengan hak dan kewajiban yang sama seperti pekerja Jepang.
“Penerimaan siswa baru LPK Kaina di bulan Juli sebanyak 197 siswa, dan mereka mengikuti pembelajaran program Tokutei Ginou serta program belajar untuk pemagangan,” ujar Teguh Adikoesoemah Putra, Pimpinan LPK Kaina, Sabtu (6/7).
Menurutnya, orientasi ini juga melibatkan orang tua siswa untuk memahami proses pembiayaan.
“Orientasi ini diadakan untuk menjelaskan alur pembiayaan sehingga siswa dan orang tua siap,” ujarnya.
Teguh menekankan pentingnya kesehatan jasmani dan rohani bagi siswa yang akan bekerja di Jepang.
“Kriteria usia produktif adalah 18 hingga 27 tahun, dan untuk program Tokutei Ginou bisa hingga 30 tahun,” jelas Teguh.
Ia berharap pemerintah dapat mendukung LPK Kaina dengan fasilitas dan perizinan yang memadai.
“Dengan rata-rata gaji di Jepang sebesar 15 juta hingga 20 juta per bulan, kami memohon dukungan pemerintah,” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini, unsur TNI dan Polri turut serta. Kata dia, Polisi menyampaikan sosialisasi tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan persiapan bekerja di Jepang, sementara TNI dari Koramil memberikan wawasan kebangsaan.
“Kami berharap dengan adanya orientasi ini, peserta benar-benar paham hukum dan siap menghadapi wawancara kerja,” katanya.
Penerimaan siswa baru di LPK Kaina terus meningkat setiap tahunnya, dengan peningkatan hingga 25 persen. Teguh berharap seluruh siswa dapat mengikuti kegiatan orientasi dan Tokutei Ginou dengan baik.
“Saya berharap orientasi ini membuat para siswa baru benar-benar paham, terutama dari segi hukum,” ucapnya.
Kapolsek Sindang, Suwendi, menekankan pentingnya kewaspadaan dan menjaga nama baik selama bekerja di Jepang.
“Selalu jaga nama baik keluarga, daerah, dan negara. Dengan melibatkan kepolisian, kepercayaan masyarakat akan meningkat,” katanya.
Sementara itu, Serda Saefrudin dari Koramil 1602 Sindang mengingatkan siswa untuk selalu ingat asal-usul mereka.
“LPK Kaina akan mencetak tenaga kerja yang lancar berbahasa Jepang, tetapi tetap ingat jati diri sebagai warga negara Indonesia,” tegas Saefrudin.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Indramayu, Asep Kurniawan, juga hadir untuk memberikan edukasi kepada siswa dan orang tua.
“Orientasi ini luar biasa dengan jumlah siswa 197. LPK Kaina membangun pelatihan dan penjaringan minat sesuai kebutuhan pekerja di Jepang,” katanya.(Toro)