Ciremaitoday.com, Majalengka-Bupati Majalengka, Eman Suherman, menunjukkan kepeduliannya terhadap Linda, seorang warga Kabupaten Majalengka yang kini mendekam di penjara Ethiopia akibat diduga dijebak menjadi kurir narkoba. Usai menunaikan salat subuh, Eman langsung mendatangi rumah keluarga Linda di Desa Liangjulang, Kecamatan Kadipaten, Sabtu (8/3).
Dalam pertemuan tersebut, Eman menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk memastikan Linda mendapatkan pendampingan hukum yang layak.
“Kami tidak tinggal diam. Sejak awal kasus ini mencuat, kami langsung bergerak. Kami sudah mengirimkan surat resmi dan berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kemenlu dan BP2MI Jawa Barat. Kita ingin memastikan pemerintah pusat benar-benar mengambil langkah tegas,” ujar Eman di hadapan keluarga Linda.
Linda berangkat ke Ethiopia pada 26 Juni 2024 setelah menerima tawaran pekerjaan dengan iming-iming bayaran Rp15 juta per pengiriman paket yang diklaim berisi serbuk emas. Namun, saat tiba di bandara, ia ditangkap karena paket tersebut ternyata berisi narkoba.
“Ini jelas jebakan. Awalnya dia dijanjikan membawa serbuk emas, tapi kenyataannya narkoba. Ada oknum berinisial D yang merekrut Linda dan menjanjikan pekerjaan tersebut. Linda hanyalah korban, dan kita harus berjuang untuk membebaskannya,” ucap Eman.
Menanggapi kasus ini, Pemkab Majalengka mendesak pemerintah pusat untuk lebih aktif dalam menangani kasus Linda serta memberikan perlindungan maksimal bagi WNI yang menjadi korban jaringan narkoba internasional.
“Saya sudah perintahkan Kadis terkait untuk memantau perkembangan ini secara ketat. Kita butuh tindakan konkret dari pemerintah pusat. Jangan sampai ada warga kita yang menjadi korban sindikat narkoba internasional tanpa perlindungan maksimal,” tandasnya.
Eman juga menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap warganya yang berangkat ke luar negeri tanpa prosedur resmi. Ia meminta dinas terkait untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya keberangkatan ilegal.
“Linda bukan PMI resmi, dia berangkat menggunakan visa wisata. Ini masalah serius! Kita harus lebih ketat mengawasi warga agar tidak terjebak dalam kasus serupa,” ujarnya.
Sebagai bentuk kepedulian, Pemkab Majalengka memberikan santunan kepada keluarga Linda yang kini menghadapi tekanan berat.
“Ini bukan sekadar bantuan materi, tapi bentuk solidaritas. Keluarga Linda sedang dalam tekanan berat. Saya mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan agar Linda bisa bebas dan kembali ke tanah air dengan selamat,” pungkasnya.(Ardi)