Ciremaitoday.com, Riau – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau semakin meluas. Kebakaran menjangkau lahan vegetasi semak belukar di sejumlah desa di Pulau Rangsang yang luasnya mencapai 40 hektare lebih.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti, Muhlisin, mengatakan Karhutla yang terjadi di Pulau Rangsang ada lima titik yakni di Desa Telesung, Penyagun, Sungai Gayung Kiri, Renak Dungun dan perbatasan di Mantiasa.
Dia belum bisa memastikan berapa luas kebakaran secara keseluruhan. Namun untuk dua titik yaitu di Desa Telesung dan Penyagun diperkirakan mencapai 40 ha.
“Luas karhutla yang mencapai 40 hektare pada dua titik ini menunjukkan bahwa situasinya cukup serius dan membutuhkan penanganan yang cepat dan efektif,” kata Muhlisin, Minggu (24/3/2024).
Tim BPBD bersama personel gabungan TNI dan Polri serta masyarakat saat ini terus melakukan upaya pemadaman dan pendinginan di titik api. Pihaknya bekerja secara intensif untuk membatasi penyebaran api dan memastikan kebakaran tidak meluas ke area yang lebih luas.
Api dari Karhutla yang membakar semak belukar juga tampak pada malam hari. Dia mengatakan kondisi ini perlu penanganan segera untuk memadamkan api, karena saat ini sedang dalam cuaca panas ekstrim.
“Saat ini cuaca memasuki musim panas. Tim pemadam BPBD pun tidak bisa bersantai. Kami tetap memantau lahan selama 24 jam pasca-terbakar, meskipun yang terbakar itu vegetasi semak belukar. Kami tak ingin tragedi kabut asap parah beberapa tahun silam kembali terulang,” ujar Muhlisin.
Dinukil dari Kantor Berita Antara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru memantau ada 79 titik panas di Riau pada Minggu. Titik panas terbanyak berada di Kabupaten Kepulauan Meranti 34 titik, dan Kota Dumai 27. (*)