Ciremaitoday.com, TTU-Upacara bendera di SMA Pelita Karya Kefamenanu pada Senin, (21/10), terasa istimewa dengan kehadiran Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Timor Tengah Utara (TTU), Firman Setiawan, sebagai Inspektur Upacara. Dalam sambutannya, Kajari Firman mengajak seluruh pelajar dan guru untuk mengamalkan sembilan nilai integritas guna membentuk generasi anti-korupsi di Kabupaten TTU.
Firman Setiawan menekankan pentingnya penerapan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kerja keras, kemandirian, kesederhanaan, keberanian, kepedulian, dan keadilan dalam kehidupan sehari-hari.
“Sembilan nilai integritas ini adalah pondasi penting bagi siswa untuk menghadapi masa depan dengan karakter yang kuat. Jika kita mampu menanamkan ini sejak dini, maka kita sudah selangkah lebih dekat dalam mencegah korupsi di masa depan,” ujar Firman.
Berikut adalah sembilan nilai integritas yang dijelaskan oleh Kajari Firman Setiawan:
1. Jujur: Bertindak dan berkata sesuai dengan kebenaran. Kejujuran adalah pondasi dari integritas.
2. Tanggung Jawab: Menerima tugas dengan sepenuh hati dan siap menanggung konsekuensi dari tindakan.
3. Disiplin: Konsisten mematuhi aturan dan komitmen, serta berpegang teguh pada waktu dan tugas.
4. Kerja Keras: Mengeluarkan usaha maksimal dalam mencapai tujuan, tanpa mudah menyerah.
5. Mandiri: Mampu bertindak tanpa bergantung pada orang lain, dengan mengambil keputusan sendiri.
6. Sederhana: Hidup tanpa berlebihan, dengan bijak memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan.
7. Berani: Menghadapi tantangan dan bertindak dengan keyakinan meskipun ada risiko, termasuk melawan ketidakadilan.
8. Peduli: Memiliki empati terhadap orang lain dan lingkungan, selalu siap membantu mereka yang membutuhkan.
9. Adil: Memberikan hak kepada setiap orang sesuai porsinya, tanpa memihak dan berdasarkan prinsip kesetaraan.
“Nilai-nilai ini menjadi senjata ampuh dalam mencegah korupsi. Generasi muda harus dibekali dengan karakter yang kuat sejak dini agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang berintegritas,” tegas Firman.
Firman menambahkan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya membangun integritas di lingkungan pendidikan.
“Ini adalah langkah awal untuk mencegah regenerasi korupsi. Dengan menanamkan pendidikan karakter di sekolah, kita sedang membangun masa depan bangsa yang lebih bersih dan berintegritas,” ujarnya.
Ia juga mengusulkan agar kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dijadikan media untuk menyampaikan nilai-nilai antikorupsi.
“Melalui kegiatan di luar kelas, seperti ekstrakurikuler, kita bisa membahas dan mengupas nilai-nilai kehidupan yang akan membentuk karakter siswa,” katanya.
Kajari Firman menutup sambutannya dengan ajakan kepada semua pihak untuk bekerja sama dalam memberantas korupsi.
“Mari bergandengan tangan untuk mewujudkan Indonesia yang bersih dari korupsi, mulai dari pendidikan karakter di sekolah,” pungkasnya
Kepala sekolah SMA Pelita Karya, Alexander Salu, menyambut baik program ini.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini dan berharap kolaborasi antara kejaksaan dan sekolah bisa terus berlanjut untuk membentuk karakter siswa yang berintegritas,” ungkapnya.(Joni).