Presiden Joko Widodo memberikan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (16/8). Foto: dok.Setneg

Jokowi: 10 Tahun Membangun Indonesia dari Pinggiran hingga Pusat

Ciremaitoday.com, Jakarta-Presiden Joko Widodo memberikan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (16/8).

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyoroti capaian pembangunan selama 10 tahun terakhir serta menguraikan visinya untuk Indonesia yang lebih sejahtera dan merata ke depan.

Presiden Jokowi membuka pidatonya dengan mengucapkan syukur atas pencapaian pemerintah dalam membangun fondasi dan peradaban baru dengan pendekatan “Indonesiasentris”.

“Alhamdulillah, selama 10 tahun ini kita telah mampu membangun sebuah fondasi dan peradaban baru, dengan pembangunan yang Indonesiasentris, membangun dari pinggiran, membangun dari desa, dan membangun dari daerah terluar,” ujarnya seperti dikutip dari situs resmi Sekretariat Negara (Setneg) pada Jumat (16/8).

Fokus utama pemerintah selama satu dekade terakhir adalah pembangunan infrastruktur yang merata. Presiden Jokowi memaparkan bahwa Indonesia berhasil membangun 366 ribu kilometer jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan baru, dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru.

“Kita berhasil menurunkan biaya logistik dari 24 persen menjadi 14 persen pada 2023, sehingga meningkatkan daya saing dari peringkat 44 menjadi peringkat 27 di tahun 2024,” ucapnya.

Selain pembangunan infrastruktur, Presiden Jokowi menekankan pentingnya pemerataan pembangunan yang berkeadilan sebagai penguat persatuan bangsa.

“Ketangguhan kita sebagai bangsa juga terbukti dari daya tahan dalam menghadapi pandemi COVID-19, perubahan iklim, dan dinamika geopolitik dunia yang semakin memanas,” katanya.

Di tengah tantangan global, ekonomi Indonesia tetap tumbuh stabil di atas 5 persen, dengan wilayah seperti Papua dan Maluku bahkan mencatat pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen.

“Maluku Utara mencatat prestasi luar biasa dengan pertumbuhan ekonomi di atas 20 persen,” katanya.

Presiden Jokowi juga mengapresiasi keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan inflasi yang tetap stabil di kisaran 2-3 persen, di saat banyak negara lain mengalami lonjakan inflasi.

Angka kemiskinan ekstrem berhasil ditekan dari 6,1 persen menjadi 0,8 persen pada 2024, dan angka stunting turun signifikan dari 37,2 persen menjadi 21,5 persen pada 2023. Tingkat pengangguran pun berhasil ditekan dari 5,7 persen menjadi 4,8 persen pada 2024.

Program perlindungan sosial juga mendapatkan perhatian khusus dalam pidato ini. Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa Rp361 triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat telah membiayai layanan kesehatan untuk lebih dari 92 juta peserta JKN setiap tahunnya.

“Rp113 triliun anggaran Kartu Indonesia Pintar telah mendukung pendidikan lebih dari 20 juta siswa per tahun, dari SD hingga SMA/SMK di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Selain itu, Rp225 triliun anggaran Program Keluarga Harapan selama 10 tahun telah membantu meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahun, sementara Rp60,3 triliun anggaran Kartu Pra Kerja selama 5 tahun telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian 18,8 juta pekerja di seluruh Indonesia.

Presiden Jokowi menutup pidatonya dengan menegaskan bahwa pembangunan yang telah dilakukan selama ini adalah pembangunan yang inklusif dan menyentuh semua lapisan masyarakat.

“Ini adalah pembangunan yang kita cita-citakan bersama. Pembangunan yang memberi dampak luas dan membuka peluang bagi pertumbuhan bersama,” pungkasnya.(Joni)

Array
header-ads

Berita Lainnya