Sekda Jabar Herman Suryatman. Foto: Istimewa

Jabar Perpanjang Kerja Sama Geopark dengan Semenanjung Izu, Lembah Cisaar Siap Bergabung dengan UNESCO

Ciremaitoday.com, Jepang-Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) memperpanjang kerja sama dengan Geopark Semenanjung Izu, Jepang, terkait pengembangan manajerial dan teknis pengelolaan Geopark Ciletuh di Sukabumi. Kesepakatan ini dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, di Perfektur Shizuoka pada Rabu (16/10).

Perjanjian kerja sama ini mencakup berbagai aspek, mulai dari peningkatan kemampuan pengelolaan hingga optimalisasi potensi geopark, seperti keanekaragaman hayati, budaya, dan geologi.

“Kerja sama ini menjadi langkah penting untuk memastikan pengelolaan geopark di Jawa Barat semakin profesional, baik dari segi manajerial maupun teknis,” kata Herman Suryatman.

Herman menambahkan, perpanjangan kerja sama dengan Geopark Semenanjung Izu juga membuka peluang untuk geopark lainnya di Jawa Barat, khususnya Lembah Cisaar di Jatigede, Sumedang.

“Kami yakin kerja sama ini tidak hanya akan mengoptimalkan Ciletuh Geopark, tetapi juga mendorong pengembangan Cisaar Jatigede agar dapat bergabung dengan UNESCO Global Geopark Network (UGGN),” tambahnya.

Geopark Ciletuh dan Semenanjung Izu sama-sama telah tergabung dalam UGGN. Ciletuh, yang bergabung pada 2018, berhasil mempertahankan statusnya pada 2022. Pemdaprov Jabar berharap pengalaman dari kerja sama ini bisa diterapkan pada geopark lainnya yang memiliki potensi besar, seperti Lembah Cisaar, yang dikenal dengan fosil hewan purbanya.

Kazuo Uematsu, CEO Geopark Semenanjung Izu, menyambut baik kelanjutan kerja sama ini.

“Kami sangat menghargai hubungan erat antara Ciletuh Geopark dan Izu Peninsula Geopark. Semoga kolaborasi ini terus berkembang dan memberi manfaat bagi kedua belah pihak,” ujarnya.

Kazuo juga menekankan pentingnya koordinasi dalam aspek logistik dan bahasa untuk meningkatkan efektivitas kerja sama.

“Dengan koordinasi yang lebih baik, kendala teknis seperti logistik dan bahasa bisa diselesaikan. Kami optimis kerja sama ini akan berjalan lebih baik,” tambahnya.

Shigeya Kanezashi, Manager Geopark Semenanjung Izu, menegaskan pihaknya tengah bersiap memperbarui aplikasi ke UNESCO.

“Aplikasi kami akan berakhir Agustus tahun depan, dan kami ingin memastikan semua persyaratan terpenuhi, termasuk memperkuat kolaborasi dengan Geopark di Jawa Barat,” jelas Shigeya.

Dengan kerja sama ini, diharapkan Jawa Barat mampu memperkuat pengelolaan geopark dan menjadikannya sebagai destinasi wisata unggulan yang mampu bersaing di tingkat global.(Joni)

Array
header-ads

Berita Lainnya