Menteri Pekerjaan Umum, Dodi Hanggodo, bersama Bupati Indramayu Lucky Hakim, meninjau langsung lokasi panen padi metode IPHA di Desa Cikedung Lor, didampingi jajaran dari Kementerian PU, BBWS, dan aparat setempat, Selasa (22/4/2025). (Foto: Ciremaitoday.com/WahyuTopami)

Irigasi Padi Hemat Air Diuji di Indramayu, Menteri PU: Panen Bisa Naik Drastis

Ciremaitoday.com, Indramayu – Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dodi Hanggodo, melakukan kunjungan kerja ke areal pesawahan di Desa Cikedung Lor, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Selasa (22/4/2025). Kunjungan tersebut dilakukan untuk meninjau pelaksanaan program Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) yang telah dicanangkan Kementerian PU.

Dodi menyebutkan bahwa kehadirannya di Cikedung bertujuan memastikan program IPHA berjalan sesuai harapan. Program ini merupakan kolaborasi antara Kementerian PU dan Kementerian Pertanian.

“Saya diundang oleh pak bupati dan pak kepala balai untuk panen di dua demplot, pertama area yang kita sebut dengan irigasi padi hemat air, ini kerja sama bersama antara Kementerian Pertanian dan PU,” ujarnya kepada awak media.

Baca Juga: Tanggul Jebol di Terisi, 10 Hektare Sawah Terendam Banjir, Petani Minta Bantuan Bupati hingga Gubernur

Meski menjadi bagian dari program Kementerian PU, Dodi menegaskan bahwa porsi terbesar pelaksanaan IPHA berada di bawah kendali Kementerian Pertanian. Kementerian PU, melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), hanya memastikan optimalisasi penggunaan air.

“PU kan fokusnya di air, karena itu kita menggandeng Kementerian Pertanian, karena porsi besarnya ada di Kementerian Pertanian. Kita uji cobakan padi hemat air, harapan kami, dengan volume air yang sama sawah yang terairi semakin banyak, ujungnya petani akan lebih sejahtera, karena terbukti 1 hektare ada kenaikan panen sekitar 20 persen,” paparnya.

Salah satu petani asal Desa Cikedung Lor, Agus Khaerani, menyambut positif program IPHA. Menurutnya, metode tersebut mampu meningkatkan produktivitas panen, meski tidak mencapai 20 persen.

Baca Juga: Wilayah Kuningan Jadi Pilot Project IGAHP Kementerian PUPR

“Produksinya ada kenaikan 10 persenan, pakai metode IPHA hama tikus bertambah, tapi secara keseluruhan naik, termasuk hasil panen,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, minimnya volume air di sawah justru menyebabkan peningkatan serangan hama tikus. Untuk mengatasi persoalan tersebut, Kementerian PU menyalurkan bantuan belasan burung hantu kepada para petani sebagai predator alami hama.

“Jadi meminimalisir tikusnya pakai burung hantu, bantuan dari pemerintah dan swadaya untuk rumah burung hantu,” tandasnya. (*)

Array
header-ads

Berita Lainnya