Ciremaitoday.com, Jakarta-Lembaga pemeringkat Standard & Poor’s Global Ratings (S&P) kembali mempertahankan peringkat kredit jangka panjang Indonesia pada ‘BBB’ dan jangka pendek pada ‘A-2’ dengan outlook stabil. Keputusan ini mencerminkan kepercayaan internasional terhadap kebijakan ekonomi dan fiskal Indonesia yang prudent dan solid.
S&P menilai Indonesia berhasil menjaga stabilitas fiskal dengan kebijakan yang hati-hati. Pemerintah Indonesia mampu mengelola anggaran dengan disiplin dan menjaga defisit fiskal di bawah 3% terhadap PDB. Selain itu, rasio utang pemerintah Indonesia terhadap PDB juga masih relatif rendah dibandingkan negara lain pada level investment grade.
“Pemerintah mengelola utang secara hati-hati serta akuntabel dengan pemilihan tingkat risiko portofolio yang cermat untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang kuat,” ujar Sri Mulyani dikutip dari situs resmi Kemenkeu pada Kamis (1/8).
Stabilitas makroekonomi juga menjadi salah satu faktor utama yang mendukung peringkat kredit Indonesia. Insentif pajak yang diberikan pada industri manufaktur dan pengolahan diyakini oleh S&P akan bermanfaat dalam pengembangan sektor industri terkait.
S&P juga menyoroti cadangan devisa dan sistem perbankan yang cukup kuat dalam menahan gejolak ekonomi. Kerjasama antara Pemerintah dan Bank Indonesia dalam memelihara kestabilan ekonomi juga mendapatkan penilaian positif dari lembaga ini.
Prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif, didukung oleh konsumsi domestik yang kuat dan investasi di bidang industri yang stabil. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Upaya untuk mengembangkan industri komoditas dan menjaga stabilitas eksternal diharapkan dapat mempertahankan daya tahan ekonomi Indonesia terhadap tantangan global.
“Pemerintah menyadari pengelolaan ekonomi yang hati-hati dan kebijakan yang responsif menguatkan kepercayaan investor dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan demikian, pemerintah terus berupaya untuk menjaga disiplin fiskal dan memperdalam sektor keuangan domestik, demi mencapai kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.(Joni)