Ciremaitoday.com, Bali-Indonesia semakin memperkuat hubungan kerjasama dengan negara-negara Afrika, khususnya dalam sektor energi dan mineral. Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana, membuka peluang besar untuk memperdalam kolaborasi di bidang hilirisasi mineral, termasuk lithium.
Upaya ini merupakan bagian dari strategi untuk memperkuat kemitraan strategis antara Indonesia dan Afrika.
Dalam acara 2nd Indonesia – Afrika Forum yang berlangsung di Bali pada Selasa (3/9), Dadan menegaskan kesiapan Indonesia untuk berbagi pengalaman dan mempererat kemitraan jangka panjang dengan negara-negara Afrika.
“Kami melihat banyak potensi mineral di Afrika, seperti di Mozambik dan Zimbabwe. Ada dua hal yang ingin kami tawarkan: pertama, berbagi pengalaman dalam pengelolaan mineral, dan kedua, menjalin kemitraan yang saling menguntungkan,” ujarnya dilansir dari esdm.go.id pada Rabu (4/9).
Menurutnya, kerja sama ini penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di kedua wilayah.
“Kami berbagi tantangan dan peluang yang sama dengan negara-negara Afrika. Kolaborasi ini bisa menjadi solusi untuk saling melengkapi kebutuhan energi dan mineral,” katanya.
Dadan juga menyoroti keberhasilan Indonesia dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil melalui pengembangan biodiesel.
“Kami telah berhasil mengimplementasikan substitusi solar dengan biodiesel berbasis minyak kelapa sawit. Tahun ini, 35% biodiesel telah dicampurkan ke dalam bahan bakar diesel, dan kami sedang bersiap untuk meningkatkan hingga 40% pada tahun depan,” ungkap Dadan.
Dalam konteks mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060, Dadan menyampaikan bahwa Indonesia sedang merevisi sejumlah regulasi, termasuk undang-undang energi terbarukan, dan memperluas kerja sama dengan negara-negara maju.
“Kami telah mulai bekerja sama dengan banyak negara maju. Tantangan utama yang kami hadapi adalah teknologi dan pembiayaan, dan inilah yang harus kita sinergikan dalam kerjasama ini,” ucapnya.
Kerja sama antara Indonesia dan negara-negara Afrika mencakup berbagai inisiatif strategis. Dengan Kenya, Indonesia telah menandatangani beberapa MoU terkait eksplorasi minyak dan gas, serta pengembangan energi terbarukan.
Di Tanzania, fokus kerja sama terletak pada eksplorasi perminyakan dan pengembangan kapasitas energi. Sementara itu, di Madagaskar, PT TIMAH telah terlibat dalam eksplorasi chrome, dengan rencana ekspansi ke sektor energi terbarukan.
Selain itu, kolaborasi bisnis antara perusahaan-perusahaan Indonesia seperti PT Wijaya Karya dan PT LEN Energy dengan mitra-mitra di Afrika juga semakin intensif, terutama dalam proyek-proyek pembangkit listrik.
“Kami berharap kemitraan ini tidak hanya memperkuat hubungan ekonomi, tetapi juga membawa manfaat besar bagi pembangunan berkelanjutan di kedua belah pihak,” pungkasnya.(Joni)