Ciremaitoday.com, Cirebon-Suasana khidmat dan haru terasa di acara Ijazah Kubro Tirakat Dalailul Khairat bersama Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia, KH Imam Jazuli, yang berlangsung di Hotel Aston Kabupaten Cirebon, Minggu (29/9). Ribuan peserta dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, dan luar Jawa, mengikuti kegiatan ini dengan antusias.
Dalam acara tersebut, panitia membatasi jumlah peserta hingga 1.000 orang. Meski begitu, acara ini tetap meriah dengan hadiah menarik, mulai dari umrah untuk dua orang, wisata luar negeri untuk lima orang, ziarah Walisongo untuk sepuluh orang, hingga voucher menginap di Hotel Aston untuk tiga orang.
Salah satu peserta beruntung asal Malang, Jawa Timur, mengungkapkan rasa harunya setelah mendapatkan hadiah umrah.
“Saya sudah dua tahun mengamalkan puasa Dalail dan hari ini mendapat kejutan luar biasa berupa hadiah umrah dari Pak Kiai. Ini adalah keberkahan yang tidak saya sangka-sangka,” ungkapnya.
Meluruskan Niat dan Mendekatkan Diri kepada Allah
Sebelum pengijazahan dimulai, Kiai Imam Jazuli memberikan pesan agar seluruh peserta meluruskan niat mereka untuk mendekatkan diri kepada Allah (taqorruban ilallah).
“Jangan hanya mengejar hadiah duniawi, niatkan amalan ini untuk mendekat kepada Allah,” ujarnya.
Ia juga mengutip hadis qudsi yang menggambarkan bagaimana Allah mendekatkan diri kepada hamba-Nya yang berusaha mendekat: “Jika seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta, dan jika ia mendekatkan diri dengan berjalan, Aku akan mendatanginya dengan berlari.”
Kiai Imam juga menekankan pentingnya membaca shalawat sebagai inti dari kitab Dalailul Khairat.
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Maka, wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah untuk Nabi dan ucapkan salam dengan penuh penghormatan kepadanya,” ucapnya mengutip Surah Al-Ahzab ayat 56.
Keutamaan Dalailul Khairat: Lebih dari Sekadar Amalan
Dalam ceramahnya, Kiai Imam mengingatkan bahwa keutamaan amalan Dalailul Khairat tidak hanya terletak pada doa atau fadhilahnya saja. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan hati dan menjauhi hal-hal yang haram agar doa-doa dapat dikabulkan.
Bahkan ia pun mengisahkan hadis Nabi tentang seorang pria yang doanya tidak diterima karena makanan, minuman, dan pakaiannya berasal dari sumber yang haram.
“Artinya, kita harus benar-benar menjaga agar semua yang kita lakukan bersumber dari yang halal. Ini syarat mutlak agar doa kita dikabulkan oleh Allah,” katanya.
Dalail: Tradisi Pesantren yang Menyebar Luas
Dalailul Khairat sudah menjadi bagian dari tradisi Pesantren Bina Insan Mulia. Awalnya, amalan ini hanya dilakukan oleh guru dan santri senior, namun sejak lima tahun terakhir, kegiatan ini dibuka untuk publik dengan jumlah jamaah mencapai 30.000 orang dari seluruh Indonesia, semuanya tanpa biaya.
Setiap pengijazahan selalu diawali dengan pemutaran video pembelajaran agar para peserta paham cara mengamalkan Dalailul Khairat dengan benar. Menurutnya, amat penting menjalankan amalan ini dengan ilmu.
“Semua harus dijalankan dengan petunjuk ilmu. Itulah mengapa setiap acara pengijazahan selalu didahului dengan video pembelajaran,” pungkasnya.(Joni)