Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Foto: dok.kemenag

Beasiswa Non-Degree untuk Santri Dibuka, Peluang Kuliah ke 3 Benua

Ciremaitoday.com, Jakarta-Kementerian Agama (Kemenag) kembali membuka kesempatan emas bagi para santri untuk mengembangkan diri melalui program beasiswa non-degree di berbagai belahan dunia. Program ini hasil kerja sama antara Kemenag dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan, dengan dukungan Dana Abadi Pesantren 2024.

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, menegaskan pentingnya program ini untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan pesantren.

“Program ini membuka akses santri, ustadz/ustadzah, mudir, dan pengasuh pondok pesantren untuk belajar di luar negeri, memperluas wawasan, dan memperkuat jaringan internasional,” ujar Yaqut dilansir dari kemenag.go.id.

Beasiswa yang ditawarkan mencakup empat program utama: Penulisan Karya Ilmiah Turots di Maroko, Penguatan Kapasitas Manajemen Sanad Keilmuan Ma’had Aly di Maroko, Micro Credential di Amerika Serikat, dan Santri International Fellowship di Inggris.

“Setiap program dirancang untuk menjawab tantangan zaman. Segera daftar, kesempatan terbuka dari 3 hingga 7 September 2024,” katanya.

Menteri yang akrab disapa Gus Men ini menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk mengoptimalkan Dana Abadi Pesantren dalam meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren.

“Dana ini adalah investasi besar untuk pendidikan para santri, memastikan mereka bisa meraih pendidikan berkualitas, baik di dalam maupun luar negeri,” ucapnya.

Akselerasi Pendidikan Santri

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, menekankan bahwa program ini adalah langkah penting dalam mencetak santri yang unggul secara intelektual dan memiliki integritas tinggi.

“Ini kesempatan emas bagi para santri untuk belajar dari para cendekiawan dunia dan memperkenalkan Islam Indonesia yang moderat dan inklusif,” jelas Abu Rokhmad.

Ia juga menyebutkan pentingnya program Micro Credential di Amerika Serikat dan penulisan karya ilmiah turots di Maroko.

“Santri kita akan memperdalam pemahaman mereka tentang moderasi beragama dan meningkatkan keterampilan penulisan turots. Ini adalah modal penting bagi pengembangan keilmuan di pesantren,” lanjutnya.

Pengembangan Manajemen Pesantren

Selain fokus pada akademik, program beasiswa ini juga dirancang untuk memperkuat manajemen pesantren melalui penguatan kapasitas sanad keilmuan Ma’had Aly di Maroko.

“Sanad keilmuan adalah mata rantai yang menghubungkan kita dengan sumber asli keilmuan. Program ini penting untuk menjaga tradisi keilmuan pesantren,” tambah Abu Rokhmad.

Disisi lain, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Basnang Said, berharap program ini bisa melahirkan santri-santri unggul yang memiliki wawasan global dan manajerial yang kuat.

“Langkah ini akan menghasilkan SDM unggul dari pesantren yang tidak hanya berprestasi di tingkat nasional, tetapi juga membawa nama harum Indonesia di dunia internasional,” katanya.

Pendaftaran program beasiswa non-degree ini bisa dilakukan melalui aplikasi PUSAKA Superapps Kementerian Agama yang dapat diunduh di Play Store dan App Store, atau dengan mengakses situs resmi di https://pendaftaran-beasiswa.kemenag.go.id.(Joni)

Array
header-ads

Berita Lainnya