Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Anetta Komarudin, saat berkunjung di Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri), Karawang, Jawa Barat, Kamis (30/1). Foto: dok.dprri

Antisipasi Uang Palsu, Pengamanan Rupiah Perlu Ditingkatkan

Ciremaitoday.com, Karawang-Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Anetta Komarudin, menekankan pentingnya peningkatan keamanan uang rupiah untuk mencegah peredaran uang palsu di masyarakat. Menurut Puteri, Bank Indonesia (BI) sebenarnya telah memberikan panduan kepada masyarakat untuk mengenali keaslian uang rupiah dengan metode sederhana: dilihat, diraba, dan diterawang.

Kalau untuk keamanan sebenarnya seperti yang selalu digungkan oleh Bank Indonesia (BI), dalam sosialisasi yang sering disampaikan, uang rupiah bisa diuji dengan metode dilihat, diraba, dan diterawang,” ujarnya dilansir dari dpr.go.id pada Minggu (2/2).

“Secara visual, terdapat dua garis keamanan yang membedakan antara uang asli dan uang palsu. Saat diraba, bahan yang digunakan sesuai dengan spesifikasi Bank Indonesia. Sementara itu, ketika diterawang, terdapat desain tertentu yang sudah lama dikenalkan kepada masyarakat,” katanya lagi.

Dalam kunjungannya, Puteri mengapresiasi langkah-langkah pengamanan yang diterapkan oleh Peruri, salah satunya dengan melarang penggunaan alat komunikasi di area produksi guna mencegah kebocoran informasi.

Meski demikian, ia tetap mengingatkan bahwa peredaran uang palsu masih menjadi ancaman serius. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai bahan baku dan teknik pencetakan uang sering dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Tentu sistem keamanannya harus terus ditingkatkan, termasuk pengawasan di internal perusahaan. Jangan sampai ada kebocoran dari dalam yang justru menyebabkan peredaran uang palsu semakin meningkat. Pengawasan terhadap pegawai di Peruri juga harus diperketat, agar tidak ada yang membawa pulang bahan baku atau menyebarluaskan informasi terkait pencetakan uang,” ucapnya.

Puteri juga menyoroti tantangan baru di era digital yang memungkinkan kebocoran informasi terjadi lebih mudah. Menurutnya, sebagai lembaga strategis, Peruri harus terus memperbarui sistem keamanan dan teknologi pencetakan agar tidak memberi celah bagi pelaku kejahatan uang palsu.

Kasus peredaran uang palsu yang baru-baru ini mencuat di salah satu universitas di Indonesia menjadi pengingat bahwa ancaman ini nyata. Banyak mahasiswa menjadi korban karena kurang memahami cara membedakan uang asli dan palsu.

DPR RI, melalui Komisi XI, berkomitmen untuk terus mendorong Bank Indonesia dan Peruri agar memperkuat pengawasan serta meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat. Langkah ini dinilai penting untuk mencegah peredaran uang palsu yang bisa berdampak negatif pada perekonomian nasional.(Joni)

Array
header-ads

Berita Lainnya