Sebanyak 38 biksu memulai perjalanan spiritual luar biasa, menempuh 2.657 kilometer dengan berjalan kaki dalam rangka Thudong 2025, Kamis (6/2). Foto: Istimewa

38 Biksu Tempuh 2.657 KM untuk Perjalanan Spiritual dari Bangkok ke Borobudur dalam Thudong 2025

Ciremaitoday.com-Sebanyak 38 biksu memulai perjalanan spiritual luar biasa, menempuh 2.657 kilometer dengan berjalan kaki dalam rangka Thudong 2025, Kamis (6/2). Perjalanan penuh makna ini dimulai dari Bangkok, Thailand, dan akan melewati empat negara, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia, sebelum mencapai tujuan suci di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Pelepasan para biksu berlangsung khidmat pada pukul 08.00 pagi waktu setempat di Bangkok, dipimpin oleh Lumpo, biksu tertinggi di Kerajaan Thailand. Turut hadir Prabu Diaz, Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali Nuswantara sekaligus Sekretaris Jenderal Forum Lingkungan Hidup dan Budaya Nuswantara, yang bertindak sebagai penanggung jawab internasional Thudong 2025. Hadir pula Ketua Umum Panitia Williardji, Ketua Pelaksana Harian Romo Hasan, serta Sekretaris Umum Vera Fitriani, S.Pd.

Para biksu akan berjalan selama lebih dari tiga bulan, menyusuri berbagai kota dengan rute sebagai berikut:

Thailand: Berjalan dari Bangkok menuju perbatasan Malaysia di Padang Besar.
Malaysia: Menyusuri kota-kota pesisir selama 30 hari, hingga mencapai Johor Bahru.
Singapura: Melanjutkan perjalanan selama 12 hari sebelum menuju Indonesia.
Indonesia: 12-15 April, para biksu akan menyeberang ke Batam menggunakan feri, menghabiskan empat hari di sana, sebelum terbang ke Jakarta.

Setibanya di Jakarta, rombongan akan disambut secara resmi oleh Kementerian Agama RI melalui Ditjen Bimas Buddha. Jika memungkinkan, mereka juga akan mendapat pelepasan langsung dari Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka sebelum melanjutkan perjalanan menuju Borobudur.

Puncak Perjalanan di Candi Borobudur

Setelah ribuan kilometer ditempuh, para biksu dijadwalkan tiba di Borobudur pada 8 Mei 2025. Perjalanan ini mencapai puncaknya dengan serangkaian prosesi suci:

9 Mei: Para biksu menaiki Stupa Puncak Candi Borobudur.
10 Mei: Pengambilan Api Abadi di Mrapen.
11 Mei: Pengambilan Air Suci di Jumprit.
12 Mei: Perayaan Waisak di Candi Agung Borobudur.

Setelah perayaan Waisak, para biksu akan kembali ke Jakarta pada 13 Mei, bermalam di sana, dan akhirnya kembali ke negara masing-masing pada 14 Mei 2025.

Perjalanan spiritual ini bukan sekadar ziarah, tetapi juga menjadi simbol persaudaraan dan toleransi antarbangsa.

Prabu Diaz menyampaikan harapannya agar Thudong 2025 membawa pesan damai bagi dunia.

“Kami mohon doa restu dari seluruh warga bangsa. Mari kita sambut ‘Thudong 2025’ sebagai bukti bahwa Indonesia adalah bangsa yang sangat toleran,” ujarnya.

Lebih dari sekadar perjalanan fisik, Thudong 2025 menjadi bukti nyata bagaimana keharmonisan, keberagaman, dan nilai-nilai spiritual dapat menyatukan umat manusia.

“Salam toleransi dari Bangkok untuk dunia,” pungkasnya.(Joni)

Array
header-ads

Berita Lainnya