Caption: Pemukulan beduga atau Tradisi Dlugdag di Keraton Kesultanan Kasepuhan Cirebon. Foto: Tarjoni/Ciremaitoday

Tradisi Dlugdag: Jejak Kebesaran Zaman Wali Songo di Keraton Kasepuhan Cirebon

Ciremaitoday.com, Cirebon-Keraton Kesultanan Kasepuhan Cirebon menggelar tradisi pukul bedug atau Tradisi Dlugdag, sebuah ritual berusia ratusan tahun, tepat setelah Sholat Ashar sehari sebelum datangnya bulan Ramadhan.

Tradisi ini dilakukan di Bedug Samogiri Langgar Agung Keraton Kasepuhan Cirebon untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

“Pada zamannya, tradisi Dlugdag ini digunakan sebagai penanda masuknya bulan suci Ramadhan bulan yang penuh berkah di antara bulan yang lainnya,” kata Patih Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon, Pangeran Raja Goemelar Suryadinggrat, Senin (11/3). 

Menurutnya, Keraton Kasepuhan Cirebon menyambut bulan Ramadhan yang penuh ampunan dan berkah dengan mengadakan tradisi Dlugdag.

Tradisi ini telah turun-temurun sejak zaman Wali Songo.

Imam sekaligus sesepuh Masjid Agung Sang Cipta Rasa Kasepuhan, KH Zumhur, menjelaskan bahwa menabuh bedug Dlugdag tersebut dibarengi dengan bacaan yang disyariatkan dalam Islam, seperti bismillah, kalimat sholawat, dan dzikir. 

“Ketukan bedug ini juga berirama, ada artinya. Iramanya, irama membaca bismillah, kalimat sholawat dan dzikir,” pungkasnya. (*) 

Array
header-ads

Berita Lainnya