Ciremaitoday.com, Cirebon – Muhamad Sabil Fadhilah (34), seorang guru honorer di Kota Cirebon yang diberhentikan pihak sekolah usai mengkritik di akun Instagram Ridwan Kamil, hingga saat ini masih menjadi trending topik pembahasan di media sosial.
Sabil Fadhilah terpaksa harus berhenti bekerja sebagai guru di SMK Telkom Sekar Kemuning, Kota Cirebon setelah pihak Yayasan Miftahul Ulum mengeluarkan surat pengakhiran hubungan kerja pada 14 Maret lalu.
Belum lama setelah Yayasan mengeluarkan surat pemberhentian, yang kemudian viral diperbincangkan di media sosial. Pihak Yayasan kembali memberikan kesempatan kepada Sabil untuk kembali mengajar di SMK Telkom.
Namun, Sabil dengan tegas memilih untuk tidak kembali ke SMK Telkom. Sabil mengaku merasa malu, karena dua lembaga pendidikan harus ikut terseret kedalam permasalahannya dengan Ridwan Kamil.
Sabil juga beralasan enggan membawa hal-hal buruk bagi sekolah pasca kejadian viral tersebut. Saat ini, dirinya hanya memilih untuk tenang sambil memikirkan bagaimana nasibnya ke depan, agar kembali dapat pekerjaan untuk menutupi kebutuhan keluarganya.
“Kalau dulu selain ngajar, saya juga berjualan dan melakukan pekerjaan serabutan. Salah satunya fotografer terus jadi driver juga untuk menutupi kebutuhan sehari-hari,” ungkap Sabil.
“Kalau ke dunia pendidikan lagi, saya memilih gak mau. Karena sudah merasa trauma akibat kejadian kemarin,” sambungnya.
Namun pada Jumat (17/3/2023), Sabil mengaku telah bertemu dengan Politisi Partai Golkar, Dedi Mulyadi di Kota Cirebon. Dalam pertemuannya, menurut Sabil, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI tersebut memberikan nasehat mengenai bahasa Sunda.
“Kebetulan Pak Dedi hanya bincang-bincang, dan kasih penjelasan soal bahasa Sunda,” kata Sabil.
Selain itu, pria yang akrab disapa Kang Dedi juga menawarkan sebuah pekerjaan kepada Sabil. Yakni diajak sebagai fotografer pribadinya.
“Saya masih memperhitungkan, karena belum ada pembahasan yang lebih serius,” pungkasnya.(Joni)