Ciremaitoday.com,Indramayu – Tak ada kabar berita selama 13 tahun. Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Suriah asal Desa Cemara Wetan, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sang bunda kangen ingin anaknya cepat pulang.
Kadinih (39) menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di negara Suriah sejak tahun 2005 dan sampai sekarang belum pulang ke tanah air. Keluarga berharap pemerintah bisa membantu menemukan keberadaannya.
Ibu kandung Kadinih, Warkeni (60), sangat berharap bisa dipertemukan kembali dengan anak perempuannya itu. Dia juga berharap pemerintah bisa membantu anaknya kembali ke rumah.
“Saya pengen ketemu sama anak saya, tolong,” ujar Warkeni, di kediamannya, Selasa (14/5/2024).
Dia menjelaskan, anaknya berangkat ke Suriah sejak 2005. Di awal keberangkatannya, keluarga masih bisa berkomunikasi dengan Kadinih. Saat itu, kata dia, Kadinih juga banyak bercerita soal pekerjaannya di Suriah dan menanyakan kabar keluarga di kampung.
Kadinih, lanjut dia, juga sempat sekali mengirim uang untuk anaknya yang dititipkan kepadanya sebelum berangkat ke luar negeri. Saat itu, Kadinih mengirim uang Rp5.800.000 dari hasil bekerjanya selama lima bulan pertama.
Memasuki 2011, Kadinih sudah tidak ada lagi kabar. Nomornya juga sudah tidak aktif. Sejak saat itu pula, keluarga kehilangan kontak dengan Kadinih. “Sejak saat itu udah gak telepon-teleponan lagi, nomornya juga sudah gak aktif,” katanya.
Dia menuturkan, pihak keluarga sudah melakukan berbagai upaya untuk mengetahui keberadaan Kadinih di Negara Suriah. Bahkan, puluhan dukun sudah ia datangi.
“Saya sudah mendatangi sekitar 30 dukun lebih untuk mengetahui keberadaan anak saya,” tutur dia.
Warkeni sangat berharap, anaknya tersebut masih hidup, ia menaruh harapan besar bisa bertemu lagi dengan Kadinih. “Semoga anak saya masih hidup, dan saya bisa kumpul lagi sama dia,” ucapnya.(*)