Tampak seorang anggota dewan dari Partai Gerindra Kuningan, Sri Laelasari menemui petani di area lahan persawahan.

Sri Laelasari Temui Petani, Keluhkan Ketersediaan Pupuk Subsidi di Kuningan

Ciremaitoday.com, Kuningan – Banyak cara yang dilakukan seorang anggota dewan demi selalu dekat dengan masyarakat. Misalkan saja legislator perempuan asal Partai Gerindra ini, turun ke sawah dan makan bersama dengan para petani.

Termasuk kunjungan ke rumah warga yang cukup rutin dilakukan, sampai membantu mereka yang mengalami gangguan mental dan kejiwaan atau ODGJ. Cara tersebut menjadi langkah untuk menyerap banyaknya aspirasi dan keluhan warga yang ditemui.

Itu semua menjadi komitmen politik yang dijalankan Anggota DPRD Kuningan, Jabar, Sri Laelasari. Sebab keberadaan masyarakat menjadi alasan kuat, setiap anggota dewan harus turun dan mendengar aspirasi mereka.

“Kebetulan saya terpilih karena mereka (warga), jadi harus turun untuk mendengar keluhan dan menyerap aspirasi,” kata Sri Laelasari, Minggu (23/7/2023).

Saat kunjungan ke sawah, Sri menyebut, jika tak sedikit yang mengeluhkan soal ketersediaan pupuk subsidi. Memang persoalan ketersediaan pupuk subsidi sendiri, nyaris terjadi di hampir semua wilayah di Kuningan.

“Kita juga ingin melihat sejauh mana ketersedian pangan saat ini, karena banyak alih fungsi lahan menjadi bangunan. Semua aspirasi yang kita serap di lapangan, akan menjadi bahan diskusi untuk mencari solusi terbaik demi kepentingan semua,” ucapnya.

Meski dengan kondisi demikian, Ia cukup bangga melihat petani yang tetap semangat menggarap lahan pertanian. Semoga ada solusi yang berpihak pada kepentingan petani, khususnya ketersediaan pupuk subsidi.

Sementara seorang buruh tani asal Desa Padarek, Rudi menuturkan, kelangkaan pupuk bersubsidi menjadi persoalan yang kerap dihadapi para petani maupun penggarap sawah. Sehingga pemerintah harus turun tangan menjaga ketersediaan pupuk subsidi demi membantu petani.

“Kalau kami beli pupuk tapi bukan yang subsidi, itu mahal. Biaya pertanian akan lebih membengkak, sedangkan hasil panen dengan harga gabah yang tidak terlalu tinggi, itu makin menyulitkan kami,” ujarnya.

Belum lagi, lanjutnya, hasil panen yang memang sulit diprediksi. Sebab jika cuaca tidak mendukung, gagal panen menjadi persoalan yang kerap menghantui para petani.

“Intinya untuk pupuk subsidi kami berharap dibantu agar selalu tersedia. Sebab yang terpenting itu pupuk subsidi ada dan harga gabah sesuai harapan,” tutupnya.(*)

Array
header-ads

Berita Lainnya