foto: istimewa

SMK PGRI Jatibarang Jalani Monev Kurikulum Pintar Bersama Daihatsu: Tekankan Komitmen, Budaya, dan Pembelajaran Berdampak

Ciremaitoday.com, Indramayu – SMK PGRI Jatibarang kembali memperkuat posisinya sebagai sekolah vokasi unggulan melalui pelaksanaan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) implementasi Kurikulum SMK Pintar Bersama Daihatsu.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa 15 April 2025 ini dipimpin langsung oleh Hazairin Chaniago, S.T., perwakilan dari Tim Kurikulum PBD.

Sebagai satu-satunya Sekolah Binaan Daihatsu di Kabupaten Indramayu dan telah memperoleh akreditasi A, SMK PGRI Jatibarang menjadi perhatian khusus dalam upaya menyelaraskan dunia pendidikan dengan kebutuhan industri.

Dalam sambutannya Kepala SMK PGRI Jatibarang Entin Suhartini, S. Sos., M. A., mengajak seluruh warga sekolah untuk menjadikan kegiatan Monev ini sebagai motivasi untuk terus memperbaiki diri dan melayani lebih baik.

“Mudah-mudahan kita semua menganggap monev ini bukan jadi sebuah beban tapi sebagai pengalaman untuk melihat sejauh mana kita konsisten dalam menjalankan tugas, untuk terus belajar dan memberikan pelayanan terbaik. Bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin,” ucapnya.

BACA JUGA: Pendaftaran PPDB 2025 Membludak, 500 Calon Siswa Baru SMK PGRI Jatibarang Siap Jalani Wawancara Akhir Februari

Ia juga menyampaikan harapan besar agar rekrutmen langsung dari Daihatsu dapat dilaksanakan di SMK PGRI Jatibarang, mengingat kuatnya hubungan kemitraan yang telah dibangun.

“Saya harap komitmen untuk terus dijaga dalam penerapan budaya 5S. Bukan hanya karena keterpaksaan, tapi sudah menjadi School Culture,” tegas Entin.

Sementara itu Hazairin Chaniago, S.T., perwakilan dari Tim Kurikulum PBD menyampaikan bahwa kegiatan monev kali ini menitikberatkan pada pendampingan, bukan penghakiman.

“Monev ini bukan mencari siapa salah siapa benar, tapi untuk melihat langkah-langkah yang sudah dan akan diambil, apakah sudah sesuai dengan yang tercantum di MoU,” ungkap Hazairin.

BACA JUGA: Siswa SMK PGRI Jatibarang Bangga dengan Prestasi yang Diraih Sebagai Sekolah PGRI Berprestasi ke-3 se-Jawa Barat

Ia juga menegaskan pentingnya seluruh stakeholder sekolah memahami isi kerja sama tersebut.

“MoU itu harus disosialisasikan ke semua stakeholder. Jangan hanya pimpinan saja yang tahu, tapi semua unsur sekolah harus memahami arah dan komitmen program ini,” tambahnya.

Kegiatan Monev dimulai pukul 07.30 WIB dengan pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan Gemba atau observasi lapangan yang mencakup area perkantoran, ruang kelas, laboratorium, dan bengkel. Setelah itu, dilakukan supervisi kelas secara acak, serta peninjauan file project Soft Skill dan Hard Skill. File Soft Skill berlaku untuk semua jurusan, sedangkan Hard Skill difokuskan untuk jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) sebagai bentuk implementasi spesifik dari kerja sama dengan Daihatsu.

Hazairin juga meminta izin kepada kepala sekolah untuk masuk ke kelas dan meninjau penerapan metode PDCA (Plan, Do, Check, Act), sebagai bagian dari strategi pembelajaran yang mendalam.

“Izin nanti Ibu Kepala, saya akan masuk ke kelas untuk meninjau bagaimana penerapan PDCA di proses belajar mengajar,” ucapnya.

Tak hanya fokus pada capaian jangka pendek, Hazairin menekankan bahwa pendidikan di SMK harus berorientasi pada deep learning.

“Semua satuan pendidikan harus berbasis deep learning. Fokusnya bukan hanya pada output atau outcome, tapi sampai ke impact — bagaimana pembelajaran benar-benar berdampak pada siswa,” tegasnya.

Dengan sinergi yang kuat antara sekolah, dunia industri, dan semangat perubahan yang dibangun melalui program Pintar Bersama Daihatsu dan kurikulum berbasis industri, SMK PGRI Jatibarang optimistis mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki karakter dan dampak positif bagi masyarakat dan dunia kerja.***

Array
header-ads

Berita Lainnya