Rapat Koordinasi Pelaksanaan Deteksi Dini, Preventif, dan Respon Penyakit, lintas sektoral di Kabupaten Cirebon. Foto: dok.Prokompim

Sinergi Lintas Sektor Cirebon dalam Hadapi Krisis Kesehatan, Fokus pada DBD dan Stunting

Ciremaitoday.com, Cirebon-Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan yang ada di Kabupaten Cirebon. Dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan Deteksi Dini, Preventif, dan Respon Penyakit yang berlangsung pada Selasa (10/9/2024), Wahyu mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mencari solusi inovatif.

“Kita harus bergerak cepat dalam menangani masalah seperti demam berdarah dengue (DBD), imunisasi, dan penyakit menular lainnya. Kerjasama ini penting agar setiap kecamatan dapat memetakan masalahnya dan kita bisa mencari inovasi bersama untuk menyelesaikannya,” ujar Wahyu saat berbicara di hadapan peserta rapat yang terdiri dari kepala perangkat daerah, camat, kapolsek, danramil, direktur rumah sakit, serta ibu PKK.

Wahyu juga menyuarakan keprihatinannya atas lonjakan kasus DBD di Kabupaten Cirebon, yang telah mencapai lebih dari 1.400 kasus dan menyebabkan 6 kematian hingga minggu ke-35 tahun ini.

“Ini bukan hanya tugas Dinas Kesehatan. Semua sektor harus turun tangan untuk mengurangi angka ini,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Neneng Hasanah, turut memaparkan peningkatan kasus DBD yang terjadi pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kami terus berinovasi di daerah-daerah endemis dengan mengoptimalkan peran juru pemantau jentik (jumantik) di setiap rumah untuk menekan penyebaran penyakit,” ujarnya.

Tidak hanya DBD, Neneng juga menyoroti penyakit menular lainnya seperti Tuberkulosis (TB), yang membutuhkan intervensi cepat untuk mencegah penularan lebih lanjut.

“Kita perlu segera mendeteksi dan mengobati pasien TB agar penyakit ini tidak menyebar. Selain itu, penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan stroke juga harus menjadi perhatian kita,” katanya.

Rapat tersebut diharapkan dapat memperkuat sinergi antar sektor dalam menghadapi tantangan kesehatan di Kabupaten Cirebon, termasuk penurunan angka kematian ibu dan bayi serta percepatan penurunan angka stunting. Dengan target pencapaian 100 persen pada Desember 2024, Neneng mengakui bahwa capaian saat ini baru mencapai 48 persen.

“Kami masih punya banyak pekerjaan rumah, tapi dengan sinergi yang baik, kita optimis bisa mencapai target yang telah ditetapkan,” pungkasnya.(Joni)

Array
header-ads

Berita Lainnya