Ciremaitoday.com, Cirebon-Di tengah suasana libur Lebaran, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia, menunjukkan kepeduliannya terhadap pelayanan kesehatan masyarakat. Ia melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua rumah sakit milik pemerintah daerah, yakni RSUD Waled dan RSUD Arjawinangun, Sabtu (5/4), untuk memastikan layanan tetap berjalan optimal selama cuti bersama.
Di RSUD Waled, Sophi secara langsung meninjau ruang IGD, fasilitas pelayanan, ketersediaan obat, hingga ruang cadangan yang disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan pasien.
“Alhamdulillah, hari ini saya sudah melakukan sidak ke RSUD Waled. Mulai dari saya masuk ke bagian pelayanan, IGD, obat-obatan dan ke beberapa fasilitas kesehatan lain, sejauh ini pelayanannya cepat dan cukup baik. Apalagi di sini sudah terdapat ruang cadangan untuk berjaga-jaga ketika terjadi lonjakan pasien sebanyak 15 ruangan,” ujarnya.
Sophi memberikan apresiasi terhadap upaya rumah sakit yang terus memberikan pelayanan maksimal, namun juga mencatat adanya kendala yang dihadapi, terutama terkait sistem identifikasi wajah dalam program Face Recognition BPJS Kesehatan (FRISTA). Menurutnya, teknologi ini justru bisa memperlambat pelayanan di saat darurat.
“Saya akan melakukan rapat dengan BPJS, dengan kawan-kawan DPRD dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta DPR RI untuk mencari solusi agar pelayanan kesehatan bisa semakin prima dan cepat di Kabupaten Cirebon,” katanya.
Ia menegaskan dalam kondisi darurat, penyelamatan pasien harus didahulukan daripada urusan administratif.
“Sembari mengurus syarat-syarat administrasi, yang diutamakan di RS adalah pertolongan pertama pada pasien,” tambahnya.
Sementara itu, Plt Direktur RSUD Waled, Toyib, mengungkapkan pihaknya akan terus meningkatkan layanan kepada masyarakat, termasuk melalui kerja sama yang erat dengan BPJS dan Dinas Kesehatan.
“Yang penting (dalam urusan pelayanan kesehatan), kami akan melayani masyarakat dengan sepenuh hati,” ujarnya.
Sebelum ke RSUD Waled, Sophi juga menyempatkan diri meninjau pelayanan kesehatan di RSUD Arjawinangun. Ia menekankan, rumah sakit daerah harus benar-benar menjadi pusat pelayanan kesehatan yang responsif dan humanis bagi masyarakat.(Joni)