Sekda Provinsi Jabar Herman Suryatman. (Foto: Istimewa)

Sekda Jabar Ingatkan Pentingnya Evaluasi Berkelanjutan dalam Pengelolaan Sampah

Ciremaitoday.com, Bandung – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Herman Suryatman, mengapresiasi upaya Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Bandung dalam pengelolaan sampah.

“Kota Bandung memiliki potensi besar untuk menjadi contoh dalam pengelolaan sampah yang efisien. Kami berharap sinergi antara pemerintah kota dan provinsi ini dapat memberikan hasil optimal dalam pengurangan sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” ujar Herman Suryatman saat meninjau Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Gedebage pada Sabtu, 19 Oktober 2024.

Sekda Jabar menekankan pentingnya evaluasi secara berkelanjutan, terutama dalam penerapan teknologi dan metode baru dalam pengelolaan sampah.

Pemprov Jabar pun, kata dia, berkomitmen untuk mendukung program pengelolaan sampah di Kota Bandung, baik dari bidang teknologi maupun edukasi.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Dharmawan mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menyebarkan sistem pengelolaan sampah di lapangan sekaligus mencari solusi pengurangan ritase sampah yang diangkut ke TPA Sarimukti, yang menjadi masalah utama dalam pengelolaan sampah di kota tersebut.

Dharmawan menegaskan, Pemkot Bandung terus berupaya meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah dengan mengadopsi teknologi baru dan menambah kapasitas TPS.

Di TPS Antapani misalnya, sudah terdapat dua mesin gibrig yang mampu mengolah 2-3 ton sampah per hari. Namun, dengan jumlah sampah yang terus meningkat, Dharmawan menyebut perlunya penambahan mesin Gibrig untuk mempercepat proses penguraian sampah.

“Di beberapa TPS, kami juga menggunakan teknologi untuk pengolahan sampah, tepatnya ada 7 tetapi memang masih ada 128 TPS lainnya yang masih menggunakan sistem konvensional. Kami berencana untuk meningkatkan kapasitas dan teknologi di TPS yang sudah ada agar bisa menangani lebih banyak sampah secara efisien,” beber Dharmawan.

Selain itu, ia juga menyampaikan pentingnya edukasi kepada masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah. Menurut dia, kesadaran warga dalam memilah sampah, baik organik maupun anorganik, sangat membantu mengurangi beban TPS.

Sampah organik dari TPS Antapani, misalnya diolah menjadi kompos di Jelekong, sementara sampah anorganik dibawa ke TPST Babakan Siliwangi untuk dijadikan RDF (Refuse Derived Fuel). Sisa-sisa sampah yang tidak dapat diolah diangkut ke TPA Sarimukti.

“Kami optimis dengan sinergi yang baik antara masyarakat, pemerintah kota, dan provinsi, pengelolaan sampah di Kota Bandung bisa lebih efisien. Target kami adalah mengurangi ritase transportasi sampah ke Sarimukti dari 172 ritase per hari menjadi 140 ritase,” pungkas Dharmawan. (Din)

Array
header-ads

Berita Lainnya