Anies Baswedan sempat cicipi kuliner khas Kuningan yakni Hucap hingga Sorabi.

Pulang Kampung, Anies Baswedan Cicipi Kuliner Khas Kuningan Hucap hingga Sorabi

Ciremaitoday.com, Kuningan – Anies Baswedan sempat cicipi kuliner khas Kuningan yakni Hucap hingga Sorabi. Hal itu dilakukan saat Anies pulang kampung di tanah kelahiran Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Sejak tiba pada Sabtu (11/3/2023) malam, Anies sempat jalan kaki keliling di kawasan Taman Kota Kuningan. Ia mampir di warung penjual kupat tahu atau dikenal pula hucap milik Mang Ocim, tak jauh dari kediaman orang tuanya di Jalan Apidik, Kelurahan Kuningan.

Anies ditemani teman semasa kecilnya menyapa warga yang kebetulan tengah bermain di Tamkot Kuningan. Tak sedikit warga berebut untuk meminta selfie dengan Anies Baswedan.

Saat Minggu (13/3/2023) pagi, Anies kembali melakukan aktivitas jalan-jalan pagi usai menjalani Salat Subuh berjamaah di Masjid Syiarul Islam Kuningan. Setiba di warung Sorabi Bi Ijoh, Ia bersama istrinya langsung mencoba membuat sendiri dan menyantap makanan khas tersebut.

“Saya ke sini, karena sorabi ini tempat makanan kita setiap pagi. Tadi saya tanya juga kemana Bi Ijoh (pemilik warung sorabi), katanya sedang sakit, jadi di tempat tidur saja karena usia sudah 86 tahun,” kata Anies.

Meski usaha Sorabi Bi Ijoh dikelola oleh anaknya, Anies merasa rasa dari makanan sorabi tersebut masih enak di lidah. Hal ini menjadi nostalgia Anies Baswedan ketika menjalani masa kecilnya di Kuningan.

“Rasanya enak ya, bahkan tambah enak rasanya karena ditemani Sang Istri. Tapi yang jelas, ini adalah salah satu nostalgia pagi yang paling mengesankan yaitu sarapan Sorabi Bi Ijoh. Sebab dari waktu saya kecil sampai sekarang, ya masih seperti ini, memang Sorabi Bi Ijoh ini legendaris,” ungkapnya.

Sementara saat menyapa para relawan dan warga, momen munggahan menjelang Ramadan di Kuningan dirasa sangat istimewa dan berbeda. Sebab Anies saat ini mendapat amanah dari masyarakat Kuningan, untuk melakukan hal yang terbaik bagi Indonesia.

Ia berharap, agar antar sesama relawan jangan saling berkompetisi. Namun sebaliknya, harus melihat satu sama lain itu sebagai saudara seperjuangan.

“Kalau antar relawan saja tidak akur, bagaimana yang lain mau ikut. Kalau ada hal yang perlu ditanyakan langsung tanyakan jangan digunjingkan, sehingga tidak terjadi fitnah,” pintanya.

Dirinya berpesan, jika ingin putra Kuningan tampil, Kuningan harus jadi contoh bagi kabupaten dan kota lain di Indonesia.

“Kalau di Kuningan sudah akur, guyub, insya Allah akan dilihat yang lainnya sebagai teladan,” pungkasnya.(*)

Array
header-ads

Berita Lainnya