Ciremaitoday.com, Tasikmalaya – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, para pengrajin keranjang parsel di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Tasikmalaya, mengalami lonjakan pesanan yang signifikan.
Dalam sepekan terakhir, mereka disibukkan dengan pembuatan berbagai model dan ukuran keranjang parsel untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Peningkatan pesanan ini mulai terasa sejak lima hari pertama bulan Ramadan. Menurut Iden, salah seorang pengrajin asal Kampung Naga, lonjakan pesanan ini mencapai hampir 300 persen dibandingkan bulan-bulan biasa.
Baca Juga: Ramadan Penuh Berkah, Polres Tasikmalaya Bagikan Takjil kepada Pengguna Jalan
“Alhamdulillah pak, jumlah pesanan hampir 300 persen meningkatnya jika dibandingkan pada bulan biasa” ujar Iden, Minggu, 23 Maret 2025.
Karena tingginya permintaan, Iden dan istrinya harus bekerja lebih ekstra untuk memenuhi pesanan yang terus berdatangan. Bahkan, ia juga membeli keranjang dari pengrajin lain di sekitar desa agar bisa memenuhi permintaan pelanggan.
“Bahkan karena permintaan yang cukup banyak, kami juga terpaksa membeli keranjang parsel ini, dari para pengrajin yang sudah biasa membuat keranjang parsel, yang ada di sekitar desa ini juga,” katanya.
Baca Juga: Pengamanan Ketat! 1.200 Personel Diterjunkan untuk PSU di Tasikmalaya
Keranjang parsel yang dibuat di Desa Neglasari umumnya berbahan dasar bambu dengan berbagai variasi bentuk dan ukuran. Harga yang ditawarkan juga bervariasi, bergantung pada model dan ukurannya.
“Kalau harga mah tergantung model dan ukurannya, pak. Ada yang kecil harganya Rp9.000-Rp10.000 per buah, yang sedang sampai yang besar harganya Rp12.000-Rp14.500 per buah juga ada,” jelasnya.
Pesanan yang datang sebagian besar berasal dari luar daerah, seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, Jember, Jambi, Yogyakarta, bahkan hingga Bali. Hampir semua model dan ukuran banyak diminati oleh para pembeli.
Baca Juga: Kemenag Tasikmalaya Hadirkan ‘Gerakan Pangan Murah’ untuk Warga
“Alhamdulillah, pak, hampir semua model dan juga ukuran banyak yang suka, sehingga banyak yang memesannya,” pungkas Iden.
Dengan meningkatnya permintaan ini, para pengrajin di Desa Neglasari merasakan berkah tersendiri di bulan Ramadan. Mereka berharap tren positif ini dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang. (*)