Ciremaitoday.com, Majalengka-Kisah asmara yang berlangsung tiga tahun berujung tragis di Majalengka. Seorang perempuan muda meninggal dunia setelah mengalami penganiayaan oleh kekasihnya sendiri. Motifnya mengejutkan: hubungan yang terlalu dalam hingga membuat keduanya tak lagi berpikir jernih.
Kasatreskrim Polres Majalengka, AKP Ari Rinaldo, mengungkap hubungan antara korban dan pelaku sudah terjalin sejak 2022. Kedekatan mereka begitu intens hingga disebut saling terikat dalam hubungan yang sangat emosional.
“Mereka sudah menjalin hubungan khusus selama tiga tahun. Keduanya sama-sama bucin, sehingga semua keputusan diambil tanpa mempertimbangkan kondisi satu sama lain,” ujar AKP Ari, Senin (5/5).
Peristiwa bermula ketika korban yang sedang sakit ingin pulang ke rumah orang tuanya. Namun pelaku tidak mengizinkan, karena merasa telah banyak berkorban secara materiil selama mereka bersama.
“Korban ingin pulang karena merasa tidak enak badan. Tapi pelaku melarang. Alasannya karena selama ini dia merasa sudah menanggung banyak kebutuhan korban, termasuk memberi uang jajan. Dari situ, si pelaku merasa dikhianati dan marah besar,” kata Ari.
Pertengkaran pun memuncak dan berubah menjadi tindak kekerasan. Menurut pengakuan pelaku, korban tidak melakukan perlawanan saat dianiaya. Ia hanya menuruti semua kemauan pelaku hingga akhirnya nyawanya tak tertolong.
“Korban tidak keluar kamar selama beberapa waktu. Dan ketika ditemukan, kondisinya sudah tidak bernyawa,” pungkasnya.(Ardi)