Ciremaitoday.com, Cirebon-Pemerintah Kabupaten Cirebon bersama Forum Komunikasi Disabilitas Cirebon (FKDC) meluncurkan program “Desa Ramah Disabilitas” untuk mendukung kesetaraan dan pemberdayaan masyarakat penyandang disabilitas. Program ini diharapkan bisa menciptakan lingkungan inklusif dan membantu penyandang disabilitas menjadi lebih mandiri serta berkontribusi dalam bidang sosial dan ekonomi.
Penjabat (PJ) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, menyatakan komitmennya dalam menciptakan desa-desa yang inklusif.
“Kami berharap kehadiran FKDC bersama pemerintah dapat meningkatkan peran serta dan kemampuan teman-teman disabilitas dalam bidang sosial, ekonomi, hingga budaya,” ujar Wahyu, dalam keterangannya Minggu (10/11).
Inisiatif ini telah diterapkan di tiga kecamatan, yaitu Lemahabang, Greged, dan Astanajapura, di mana tujuh desa menjadi percontohan inklusivitas dan mendapatkan pendampingan khusus dari FKDC. Program pendampingan meliputi pelatihan keterampilan, pemberdayaan ekonomi, hingga penyuluhan kepada keluarga dan masyarakat.
“Bentuk pendampingan ini beragam, mulai dari pelatihan keterampilan hingga dukungan finansial bagi mereka yang membutuhkan,” katanya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Indra Firtirani, juga mengapresiasi kolaborasi ini sebagai langkah konkret mendukung penyandang disabilitas.
“Sinergi yang terjalin antara Pemkab Cirebon dan FKDC adalah upaya nyata untuk mendukung saudara-saudara kita penyandang disabilitas agar lebih berdaya,” kata Indra.
Indra menekankan pentingnya dukungan sosial untuk membangun kepercayaan diri penyandang disabilitas agar mereka dapat berdikari dan berperan aktif di masyarakat.
Ia juga menyebutkan bahwa FKDC berperan besar dalam memberikan berbagai pelatihan seperti usaha mandiri untuk para penyandang disabilitas produktif.
Selain itu, FKDC mendorong desa-desa untuk mendata jumlah penyandang disabilitas di wilayah mereka sebagai dasar merancang program pemberdayaan yang efektif.
“Dengan data yang akurat, kita bisa memberikan bantuan yang sesuai, baik dalam bentuk pendampingan, pelatihan keterampilan, hingga dukungan finansial untuk modal usaha,” ucapnya.
Program “Desa Ramah Disabilitas” ini diharapkan mampu membuka akses yang lebih luas bagi penyandang disabilitas untuk memperoleh peluang setara di berbagai bidang dan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.(Joni)