Pemdaprov Jabar menggandeng ITB untuk mewujudkan Kawasan Perkotaan Jatinangor sebagai City of Digital Knowledge atau Kota Pengetahuan Digital. (Foto: Istimewa)

Pemdaprov Jabar dan ITB Kolaborasi Jadikan Jatinangor Kota Pengetahuan Digital

Ciremaitoday.com, Sumedang – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mewujudkan Kawasan Perkotaan Jatinangor sebagai City of Digital Knowledge atau Kota Pengetahuan Digital. Langkah ini menjadi bagian dari upaya mempercepat transformasi digital demi pelayanan publik yang lebih baik dan berkelanjutan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman, mengungkapkan kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari peraturan gubernur terkait akselerasi digitalisasi.

Hal itu dikatakan Herman usai melakukan kunjungan lapangan (site visit) ke Kawasan Perkotaan Jatinangor (KPJ), pada Jumat, 24 Januari 2025 di Kampus ITB Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Dalam kunjungannya, ia menegaskan pentingnya menjadikan Jatinangor sebagai proyek percontohan kawasan berkelanjutan berbasis transformasi digital, dimulai dari tingkat desa.

“Kami harus berada di garda terdepan dalam transformasi digital untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Herman.

Transformasi Digital untuk Jatinangor Berkelanjutan

Herman menegaskan pentingnya menjadikan Jatinangor tidak hanya sebagai kawasan pendidikan, tetapi juga sebagai kota yang berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi digital. Menurutnya, tujuan utama dari transformasi digital ini adalah menciptakan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat.

“Ini harus konkret. Kita membangun Jatinangor sebagai kota pendidikan yang berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi digital. Ujungnya adalah kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat,” imbuhnya.

Sebagai langkah awal, Pemda Jabar bersama ITB berencana menghadirkan HUB digital di Jatinangor. HUB ini akan menjadi pusat informasi dan kolaborasi yang mendorong optimalisasi digitalisasi hingga ke tingkat desa dan kecamatan.

“Kita sepakati akan ada HUB di Jatinangor sebagai tempat berkumpul dan berbagi informasi. Semua desa dan kecamatan harus dioptimalkan digitalisasinya,” tambah Herman.

Dalam pembangunan kawasan ini, Pemda Jabar terus melibatkan unsur pentaheliks, yakni pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, komunitas, dan media. Kolaborasi ini diharapkan mampu memastikan transformasi digital memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Herman juga mengungkapkan bahwa kerja sama dengan ITB akan diperkuat, khususnya dalam pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Kami menyiapkan transformasi digital yang intinya adalah memastikan masyarakat menerima keadilan. Pelayanan menjadi lebih cepat, lebih ringan, lebih mudah, dan lebih nyaman,” kata Herman.

Perpaduan Pelayanan Digital dan Manual

Herman menegaskan bahwa meskipun transformasi digital menjadi prioritas, pelayanan manual yang sudah berjalan baik tetap dipertahankan.

“Transformasi digital adalah keharusan, tetapi kami tetap menjaga pelayanan manual yang sudah berjalan. Manual tetap jalan, transformasi digital tetap jalan,” katanya.

Melalui program strategis ini, Pemdaprov Jabar berharap Jatinangor dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam penerapan kota cerdas dan berkelanjutan dengan teknologi digital sebagai fondasi utamanya.

Array
header-ads

Berita Lainnya